Donald Trump Desak The Fed Turunkan Suku Bunga
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada meminta Federal Reserve Amerika Serikat (AS) untuk menurunkan suku bunga dan mengadopsi pelonggaran kuantitatif. Menurutnya, hal ini bisa mendorong ekonomi AS menjadi lebih baik lagi.
"Federal Reserve kami telah terus-menerus menaikkan suku bunga, meskipun inflasi sangat rendah, dan melembagakan dosis pengetatan kuantitatif yang sangat besar," kata Trump melalui akun Twitter-nya, dikutip Antara, Rabu (1/5).
Menurutnya, ekonomi AS memiliki potensi untuk naik seperti roket jika pihaknya melakukan beberapa penurunan suku bunga, seperti satu poin, dan beberapa pelonggaran kuantitatif. Mengingat pertumbuhan PDB kuartal pertama sebesar 3,2 persen.
"Dengan inflasi kami yang sangat rendah, kami dapat membuat rekor besar, dan membuat utang nasional kami mulai terlihat kecil," imbuhnya.
Data yang dirilis pada Senin (29/4) oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa tidak termasuk energi l dan harga makanan yang volatil, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, ukuran inflasi yang disukai oleh Federal Reserve (Fed), naik 1,6 persen tahun ke tahun pada Maret, di bawah tingkat inflasi 2,0 persen yang ditargetkan The Fed.
Federal Reserve atau bank sentral AS, yang menaikkan suku bunga empat kali berturut-turut tahun lalu, telah memilih sikap kebijakan yang lebih sabar dengan mempertahankan kisaran target untuk suku bunga Federal Fund di 2,25 persen hingga 2,5 persen selama dua pertemuan kebijakan pertama tahun ini.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan pembuat kebijakan moneter The Fed, akan mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu waktu setempat. Sementara secara luas diyakini bahwa kenaikan suku bunga tidak mungkin, pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers pada Rabu akan diawasi dengan ketat.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global
Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaBulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca Selengkapnya