Ditutup Stagnan, Nilai Tukar Rupiah Dibayangi Sentimen Kenaikan Kasus Covid-19
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup stagnan di perdagangan Jumat (13/11) sore. Pergerakan Rupiah masih dibayangi sentimen kenaikan kasus Covid-19.
Rupiah ditutup stagnan di posisi Rp14.170 per USD, sama dengan posisi penutupan pada Kamis (12/11) lalu.
"Hingga sore ini kelihatannya sentimen negatif soal meningginya virus, masih mendominasi pasar," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.
Menurut Ariston, pasar menanggapi secara negatif kenaikan tinggi kasus Covid-19 di AS yang bisa menghambat pemulihan ekonomi di negara tersebut, yang mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
Namun pelaku pasar juga mewaspadai sentimen kenaikan kasus Covid-19 tersebut, yang dinilai juga bisa menjadi sentimen negatif untuk nilai tukar pasar berkembang (emerging markets).
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.150 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.150 per USD hingga Rp14.220 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp14.222 per USD dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.187 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya