Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diskon Pajak Berkurang, Honda Prediksi Penjualan Mobil Baru Lesu

Diskon Pajak Berkurang, Honda Prediksi Penjualan Mobil Baru Lesu Honda pamer mobil listrik di Auto China 2020. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy memprediksi, mulai Juni ini akan terjadi penurunan tren permintaan akan mobil baru di Tanah Air. Menyusul berlakunya pengurangan nilai insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) menjadi 50 persen dari sebelumnya 100 persen untuk pembelian mobil baru berlaku mulai Juni 2021.

"Saya rasa, dalam hal pemesanan kendaraan memungkinkan mengalami penurunan seiring dengan relaksasi PPnBM yang berkurang," ujarnya kepada Merdeka.com, Sabtu (5/6).

Kendati demikian, dia enggan menjawab lebih detail terkait proyeksi seberapa besar penurunan jumlah permintaan akan mobil baru setelah PPnBM sebesar 50 persen diberlakukan. Sebab, pihaknya mengaku masih belum mengantongi data penjualan mobil baru untuk periode Juni ini.

"Kami akan memonitor terus perkembangannya yah. Hasil bulan Mei (saja) baru akan kita upload di data Gaikindo minggu depan mas," terangnya.

Sebelumnya, Pemerintah resmi memberikan insentif PPnBM dengan diskon 50 persen untuk kendaraan kategori sedang dan tipe 4x2 dengan segmen sampai 1.500 cc.

Diskon tersebut berlaku untuk tiga bulan yakni pada Juni hingga Agustus 2021. Adapun pada empat bulan berikutnya, yakni September hingga Desember 2021 diskon yang diberikan menjadi 25 persen.

OJK Catat Diskon Pajak Mobil Tak Dorong Penyaluran Kredit

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa insentif PPnBM dari pemerintah untuk pembelian kendaraan bermotor kenyataannya belum mampu meningkatkan penyaluran kredit. Kendati, kebijakan ini berhasil mendongkrak penjualan mobil.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan insentif PPnBM 0 persen atas mobil untuk mendorong permintaan memang berdampak positif. Namun, tidak mampu meningkatkan kredit.

Menurutnya, hal ini karena konsumen memilih membeli mobil baru secara tunai dari uang tabungannya selama pandemi Covid-19.

"Penjualan motor dan mobil naik, meskipun pada saat ini banyak yang tidak pakai kredit karena depositonya dan tabungannya banyak di rekening. Karena mereka tidak bisa piknik ya ditabung, akhirnya sekarang motor mobil murah beli, tapi tidak dengan kredit. Sehingga meskipun demand motor mobil naik penjualannya, kreditnya belum," ungkap Wimboh dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Rabu (2/6).

Sebaliknya, relaksasi uang muka atau down payment (DP) 0 persen sektor properti mampu menumbuhkan kredit kepemilikan rumah (KPR). "Di samping itu, rumah jarang yang membeli secara tunai, biasanya kredit. Sehingga kredit rumah meningkat," lanjutnya.

Insentif PPnBM dan DP 0 persen merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong demand masyarakat. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, penjualan mobil ritel pada April 2021 mengalami peningkatan sebesar 227 persen yoy.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Mobil Hybrid Paling Laris 2023, Irit Bensinnya Bikin Takjub

10 Mobil Hybrid Paling Laris 2023, Irit Bensinnya Bikin Takjub

Mobil hybrid makin populer di Indonesia sejak era elektrifikasi. Volume penjualannya tumbuh hingga mencapai hampir 70 ribu unit di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Tanpa Rangka e-SAF, AHM Luncurkan Skuter Honda Giorno Plus Besok?

Tanpa Rangka e-SAF, AHM Luncurkan Skuter Honda Giorno Plus Besok?

Di pengujung tahun ini, PT Astra Honda Motor (AHM) dikabarkan meluncurkan produkterbarunya besok, Kamis (21/12). Patut diduga motor baru itu Honda Giorno+.

Baca Selengkapnya
Segini Jumlah Wuling BinguoEV yang Dipesan dalam Waktu Sebulan

Segini Jumlah Wuling BinguoEV yang Dipesan dalam Waktu Sebulan

Wuling Indonesia meraih volume pemesanan mobil listrik terbaru, BinguoEV, sebanyak 3.000 unit dalam waktu satu bulan sejak pre-sale dibuka 16 November.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Motor Listrik Honda EM1 e: Dijual Rp 33 Jutaan, setelah Subsidi Pemerintah

Motor Listrik Honda EM1 e: Dijual Rp 33 Jutaan, setelah Subsidi Pemerintah

PT Astra Honda Motor (AHM) mengumumkan harga jual resmi motor listrik EM1 e: yakni Rp 33 juta. Ada varian baru: Honda EM1 e: Plus.

Baca Selengkapnya
Daihatsu Pertahankan Titel Merek Terbesar Kedua di Indonesa 15 Tahun Berturut-turut

Daihatsu Pertahankan Titel Merek Terbesar Kedua di Indonesa 15 Tahun Berturut-turut

Daihatsu membukukan penjualan ritel 194.108 unit pada tahun lalu, naik 2,9 persen.

Baca Selengkapnya
Dipasarkan Tiga Varian, Segini Harga Hyundai Kona Electric Terbaru

Dipasarkan Tiga Varian, Segini Harga Hyundai Kona Electric Terbaru

Harga jual Hyundai Kona Electric 2024 untuk pasar Amerika Serikat mulai US$ 32.675, setara Rp 510 juta.

Baca Selengkapnya
Top 3 Mobil Hybrid Toyota Paling Laris Tahun Ini

Top 3 Mobil Hybrid Toyota Paling Laris Tahun Ini

Total penjualan mobil hybrid Toyota mencapai 33.603 unit per November, meraih pangsa pasar 54,3 persen di pasar otomotif Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gebrakan MG Indonesia 2024:  Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik

Gebrakan MG Indonesia 2024: Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik

MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Daihatsu Indonesia: Produksi Pasar Domestik Normal dan Distribusi Ekspor Kembali Normal sejak 26 Desember

Daihatsu Indonesia: Produksi Pasar Domestik Normal dan Distribusi Ekspor Kembali Normal sejak 26 Desember

Bersama prinsipal, ADM memastikan semua mobil Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak punya masalah kualitas dankeselamatan.

Baca Selengkapnya