Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dirut SMI Akui Porsi Pendanaan Proyek Energi Baru Terbarukan Masih Kecil

Dirut SMI Akui Porsi Pendanaan Proyek Energi Baru Terbarukan Masih Kecil Dirut PT SMI Edwin Syahruzad. ©2019 Merdeka.com/Anggun P Situmorang

Merdeka.com - Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Edwin Syahruzad mengakui pendanaan dari perusahaannya untuk sektor energi baru terbarukan (EBT) masih kecil. Namun, pembiayaan dari SMI kepada sektor ini hampir ke semua jenis proyek EBT.

"Porsi kami memang kecil ke EBT, namun demikian tapi hampir mencakup EBT dari biomassa, mini hidro, panas bumi dan pembangkit tenaga angin di Sulawesi Selatan," kata Edwin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR-RI , Jakarta, Senin (21/9).

SMI telah berkomitmen dalam pengembangan energi terbarukan melalui pembiayaan terhadap 11 proyek. Total proyek tersebut menghasilkan daya berkapasitas lebih dari 475 megawatt pada tahun 2019.

Adapun total komitmen pembiayaan yang diberikan lebih dari Rp2 triliun. Mobilisasi pembiayaan dilakukan dalam rangka berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.

"Ini untuk memobilisasi buat memitigasi perubahan iklim," kata dia.

Edwin juga melaporkan pihaknya telah menerbitkan obligasi hijau untuk menggerakkan dana. Sejatinya obligasi tersebut memang untuk aktivitas yang sifatnya pengembangan energi baru terbarukan.

Dukungan Pemerintah dan SMI pada sektor bumi khususnya pada tahapan eksploitasi. Berbagi dukungan ini tentunya bisa dalam bentuk pinjaman langsung di PLTP Dieng dengan kapasitas 10 megawatt. Kemudian pada proyek penugasan Waesano di Manggarai Barat dengan potensi 30 megawatt dalam pengeboran eksplorasi oleh Pemerintah.

Lalu, mitigasi risiko sumber panas atau pengeboran oleh BUMN dengan memberikan fasilitas pinjaman dengan porsi de-risking untuk SOE. Terakhir mitigasi risiko sumber panas pengeboran swasta dengan fasilitas pinjaman dengan porsi de-risking dari donor.

Diperlukan Pembagian Risiko

Dalam regulasi terhadap energi terbarukan, kata Edwin, diperlukan pembagian risiko yang optimal. Prinsipnya, setiap risiko harus dialokasikan kepada pihak yang tepat untuk mengelola. Tak ketinggalan diperlukan juga regulasi yang kondusif untuk mendorong investasi.

Beberapa hal yang perlu jadi perhatian dalam pembiayaan antara lain, kekuatan atau kapasitas sponsor proyek. Kapabilitas dan rekam jejak EPC. Cashflow yang stabil dari proyek. Struktur pembiayaan yang tepat dan pihak-pihak yang kompeten.

Untuk itu, dibutuhkan kerjasama erat antar pemerintah dan BUMN atau swasta untuk memenuhi target 23 persen EBT pada tahun 2025. Termasuk dengan berbagai lembaga bilateral atau multilateral dalam percepatan pembangunan berkelanjutan.

Dukungan dalam bentuk penguatan dalam aspek penyiapan proyek EBT. Dalam hal ini aspek penurunan risiko investasi untuk meningkatkan kelayakan proyek EBT.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia

PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Baca Selengkapnya
Ciptakan Energi Hijau, Patra Jasa dan Pertamina Kembangkan Proyek Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Ciptakan Energi Hijau, Patra Jasa dan Pertamina Kembangkan Proyek Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah

Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?

Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun

Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).

Baca Selengkapnya
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini

Jika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Energi Terbarukan, KLHK dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM
Kembangkan Energi Terbarukan, KLHK dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

Langkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.

Baca Selengkapnya
Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Pemerintah Bangun 2.704 Unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Sepanjang 2023, Pemerintah Bangun 2.704 Unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

Realisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.

Baca Selengkapnya