Digaji 5 kali lipat, insinyur Indonesia kabur keluar negeri
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama Ahmad Kalla ikut angkat bicara soal banyaknya tenaga ahli Indonesia yang memilih bekerja di luar negeri daripada mengabdi di tanah air. Menurut Kalla, hal itu wajar karena tenaga ahli lebih dihargai dari sisi pendapatan. Mereka digaji rata rata 5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan jika bekerja di Indonesia.
"Kalau bagus ya kerja di luar negeri, itu gajinya 5 kali lipat kita," ucap Kalla di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (3/4).
Kalla tidak khawatir fenomena ini akan membuat industri dalam negeri mandek. Sebab, tidak semua tenaga ahli mendapat penawaran kerja di luar negeri.
"Tidak usah khawatir, itu kan kalau ada yang minta. Penduduk kita banyak," tutupnya singkat.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian mengakui perkembangan industri di Indonesia masih sangat rendah. Ini terjadi karena kurangnya teknologi dan tenaga kerja ahli di sektor industri dalam negeri.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi menuturkan, Indonesia kekurangan tenaga kerja ahli karena selalu dibajak negara lain. Tidak hanya insinyur, tukang las Indonesia pun ikut dibajak untuk bekerja di luar negeri.
"Engineer kita butuh itu 40.000 orang dan kita hanya mampu produksi 25.000 insinyur. Itu juga dibajakin," ucap Budi dalam acara Workshop Kebangkitan Industri Barang Modal Dalam Negeri di Gedung Kemenperin, Jakarta, Kamis, (3/4).
Bahkan, tukang las Indonesia yang bersertifikat juga kerap dibajak perusahaan di luar negeri. Salah satu negara yang mengambil tenaga tukang las Indonesia adalah Korea.
"Tukang las kapal bersertifikat kita hanya punya sekitar 1.000 orang. Padahal kita butuh 1.500 orang dan itu banyak dibajak ke Korea," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaKondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca Selengkapnya