Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dibayangi krismon 98, ini reaksi masyarakat saat Rupiah 14.000/USD

Dibayangi krismon 98, ini reaksi masyarakat saat Rupiah 14.000/USD dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kondisi perekonomian Indonesia kini sudah masuk tahap mengkhawatirkan. Pertumbuhan ekonomi melemah dan nilai tukar Rupiah sudah menyentuh angka Rp 14.000 per USD. Berdasarkan data Bloomberg kemarin, nilai tukar Rupiah mencapai Rp 14,014 per USD pada pukul 09.50 WIB.

Namun demikian, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai pemerintah masih saja santai dalam menghadapi kemerosotan Rupiah. Ini lantaran, ekonomi Indonesia dianggap belum berada pada situasi genting.

"Jadi (pemerintah) masih percaya ketika aliran modal asing keluar belum signifikan, Indonesia masih aman. Fundamental ekonominya masih bagus kok. Modal asing itu per detik saja bisa kabur, buktinya kemarin sudah mulai capital flight sekaligus suku bunga tinggi," kata Enny kepada wartawan, Jakarta, Senin (24/8).

Menurut Enny, jika pemerintah terus santai dan tak mengendalikan dengan baik, nilai tukar Rupiah bisa terperosok hingga ke level seperti krisis 1998. Kala itu, ekonomi melambat dan Rupiah merosot hingga Rp 15.000-Rp 17.000 per USD.

"Krisis 1998 disebabkan oleh likuiditas perbankan yang tipis, sehingga tidak mampu membiayai sektor riil dan berdampak pada meningkatnya pengangguran," ujar Enny.

"Pasti berpotensi krisis kalau Rupiah terus menerus begini dan tidak ditangani. Bagaimana menahan rupiah agar tidak mempunyai implikasi terhadap daya beli serta penurunan investasi, itukan yang paling penting dan itu kan bisa dilakukan."

Melemahnya nilai tukar Rupiah juga direspon kepanikan masyarakat dan pemerintah. Namun, bagaimana masyarakat menyikapi nilai tukar yang sudah menyentuh Rp 14.000 per USD? Berikut ulasannya:

Masyarakat ramai-ramai jual dolar

Beberapa hari terakhir, aktivitas di sejumlah money changer atau tempat penukaran uang lebih ramai dibanding biasanya. Kondisi ini dipicu meningkatnya penukaran valuta asing seiring makin lemahnya nilai tukar Rupiah.

Apalagi kemarin, Senin (24/8), nilai tukar Rupiah sudah menyentuh Rp 14.014 per dolar AS atau USD berdasarkan data Bloomberg. Masyarakat mulai berbondong-bondong menukarkan dolar milik mereka.

Seperti terlihat di Money Changer di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Valuta Inti Prima (VIP) yang sejak pagi sibuk melayani permintaan masyarakat yang ingin melakukan penukaran dolar ke rupiah. Salah satu karyawan VIP, Andi mengatakan, penukaran hari ini lebih ramai dibandingkan biasanya.

"Kebanyakan mereka jual. Peningkatannya berapa saya belum tahu. Ini lebih ramai," ungkapnya kepada merdeka.com.

Dia mengungkapkan, harga jual dolar dibanderol Rp 14.020. Sedangkan untuk mereka yang ingin membeli akan dihargai Rp 14.055 per 1 dolar AS.

Masyarakat ada yang tukar USD 20.000

Tempat penukaran uang atau money changer ramai dikunjungi masyarakat semenjak Rupiah menyentuh angka Rp 14.000 per USD. Mereka ramai-ramai menukarkan stok dolar Amerika yang dimiliki.

Namun demikian, uang yang ditukarkan tidaklah sedikit. Salah satunya Ikhsan yang datang membawa USD 20.000. Dia mengaku sudah mendapatkan untung yang tinggi dengan nilai tukar Rp 14.020. Dia memutuskan, saat ini merupakan momentum tepat untuk menjual dolar.

"Dijual lebih mahal tinggi banget-banget. Nukar 20.000 dolar. Kalau kita jual beli, mumpung harga tinggi," ungkapnya.

Masyarakat tukar stok Yen

Nilai tukar Rupiah ternyata tidak hanya melemah terhadap dolar Amerika, tapi juga terhadap Yen Jepang. Masyarakat juga ramai menukarkan stok Yen.

Salah satunya Wulan warga Kalideres. Dia mengaku tertarik menjual Yen karena nilai tukarnya tengah menguat juga.

"Saya mau nukar Yen, karena memang kursnya lagi bagus. Enggak usah (nunggu). Sekarang aja. Kurs lagi naik," tegasnya ketika ditemui di Money Changer di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Valuta Inti Prima (VIP), Senin (24/8).

Informasi dari VIP Money Changer, Yen kini dijual Rp 116 dan dibeli Rp 116,7 per Yen.

Money Changer tahan dolar

Terpuruknya nilai tukar Rupiah membuat sebagian money changer memilih menjaring dolar sebanyak-banyaknya. Beberapa money changer memutuskan tidak menjual dolar AS (USD) ke masyarakat.

Salah satunya money changer Robertus Kencana di Jalan Jaksa, Jakarta Pusat, yang memutuskan tidak menjual dolar. "Kalau beli oke. Semua serba mahal, sudah tidak ada artinya lagi Rupiah. Sekarang Rp 100.000 sama kayak Rp 10.000," ungkap teller yang tidak ingin disebutkan namanya saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (24/8).

Dia mengaku heran, aktivitas penukaran dolar ke Rupiah cenderung sepi ditempatnya kemarin. Padahal money changer yang berlokasi di kawasan turis asing ini biasanya selalu ramai dikunjungi. Para turis biasanya selalu menukar dolar miliknya untuk bisa transaksi di Indonesia.

"Kemungkinan pada tahan dolar, kemarin-kemarin cuma USD 150 (penukaran). Biasanya malah bisa lebih dari USD 500," katanya.

Respons Bank Indonesia

Bank Indonesia menyatakan pelemahan Rupiah sudah menembus Rp 14.000 per USD sudah tak bisa dibiarkan. Ini lantaran Rupiah merosot melewati nilai fundamentalnya.

"Kondisi sekarang sudah overshoot. Sudah undervalue. Kalau begitu perlu ada kerja sama dan tidak bisa dibiarkan," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat ditemui di DPR-RI, Jakarta, Senin (24/8).

Kendati demikian, Agus kembali mengungkapkan pelemahan rupiah akibat kondisi ekonomi dunia penuh ketidakpastian.

Untuk mengatasi pelemahan rupiah lebih dalam, Agus meminta eksportir melepas kepemilikan dolar.

"Eksportir sekarang sudah saatnya lepas valuta asing agar supply dan demand seimbang dan nilai tukar tidak tertekan," ungkapnya. "Kami terus di pasar. Sesuai Undang-undang kami akan jaga stabilitas rupiah."

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Korban Jambret, Kakek Penjual Es Krim Keliling Ini Kehilangan Uang Jualan Rp5 Juta

Jadi Korban Jambret, Kakek Penjual Es Krim Keliling Ini Kehilangan Uang Jualan Rp5 Juta

Hari malang tak ada di kalender. Ungkapan ini seolah menggambarkan nasib seorang penjual es krim di Bekasi ini.

Baca Selengkapnya
Kronologi Ibu Jual Anaknya Saat Masih dalam Kandungan Rp4 Juta

Kronologi Ibu Jual Anaknya Saat Masih dalam Kandungan Rp4 Juta

Karena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.

Baca Selengkapnya
Indonesia Punya Jamur “Berlian” asal Bangka yang Harganya Jutaan Rupiah, Perlu Sambaran Petir agar Tumbuh

Indonesia Punya Jamur “Berlian” asal Bangka yang Harganya Jutaan Rupiah, Perlu Sambaran Petir agar Tumbuh

Jamur ini mahal, langka dan harus menunggu sambaran petir untuk dipanen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Karyawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri

Karyawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri

Ada ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini yang Buat Harga Beras Mahal dan Langka di Pasaran

Ternyata Ini yang Buat Harga Beras Mahal dan Langka di Pasaran

Kenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Meroket, Sri Mulyani Khawatir Menggerus Masyarakat Paling Miskin

Harga Beras Meroket, Sri Mulyani Khawatir Menggerus Masyarakat Paling Miskin

Masyarakat Indonesia sangat tergantung dengan komoditas ini, kenaikan harga beras semakin menghimpit masyarakat paling miskin.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya