Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diam-diam Pertamina naikkan harga gas elpiji 12 kg

Diam-diam Pertamina naikkan harga gas elpiji 12 kg tabung elpiji. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Sejak tahun lalu, PT Pertamina sudah menggulirkan rencana menaikkan harga gas elpiji non subsidi atau 12 kg. Namun berkali-kali di tolak pemerintah dan DPR.

Wacana yang digulirkan Februari 2013, Pertamina berencana menaikkan harga gas elpiji sebesar Rp 25.400 per tabung atau menjadi Rp 95.600 per tabung. Tapi rencana ini akhirnya urung dilakukan lantaran pada saat bersamaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga berencana menaikkan tarif dasar listrik (TDL).

Pertamina menuruti saran pemerintah dengan menunda rencana kenaikan harga gas elpiji agar tidak semakin memberatkan masyarakat.

Setelah wacana ini lama menghilang, ternyata Pertamina diam-diam sudah menaikkan harga gas elpiji 12 kg. "Masyarakat tidak diberi tahu kalau harga gas yang 12 kg sudah naik. Kita tahu setelah beli gas ternyata lebih mahal," ujar Tuti, ibu rumah tangga yang berdomisili di di daerah Tangerang Selatan, Kamis (5/12).

Tuti harus merogoh kocek sekitar Rp 92.000 untuk mendapat gas 12 kg. Dia menuturkan, masyarakat tahu kenaikan harga gas elpiji 12 kg dari agen penjual gas. Konsumen mengira harga gas 12 kg batal dinaikkan tahun ini karena ada kebijakan kenaikan tarif listrik.

"Kita rakyat kecil kan tidak tahu apa-apa. Sudah listrik naik, sekarang gas naik, ya makin berat," katanya.

Pertamina ternyata menaikkan harga gas elpiji 12 kg terhitung mulai 1 Desember 2013. Harga gas elpiji 12 kg naik Rp 4.000 per tabung. Besaran kenaikan tidak seperti rencana awal. Pertamina mengalihkan beban distribusi dan biaya pengisian pada filling station gas elpiji 12 kg kepada konsumen. Besaran kenaikan harga ditetapkan berdasarkan jarak distribusi elpiji dari pusat pengisian. Kenaikan harga berkisar antara Rp 300 sampai Rp 600 per kilo gram.

"Mulai 1 Desember itu dialihkan untuk distribusi dari Pertamina ke konsumen. dan juga biaya pengisian (billing station) itu dialihkan ke konsumen, untuk di Jawa. Luar Jawa sudah naik sebelumnya," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Jakarta, Rabu (4/12).

Alasan Pertamina menaikkan harga gas elpiji tetap sama. Beban kerugian yang harus ditanggung Pertamina dari penjualan gas elpiji sangat besar, sehingga harga gas perlu dinaikkan. Tapi ternyata, kenaikan harga gas elpiji 12 kg juga tidak serta merta menghapus kerugian yang harus ditanggung Pertamina.

Sebab, kenaikan tersebut tidak mengubah harga jual elpiji menuju zona keekonomisan. "Sebetulnya kalau untuk mengurangi kerugian, ya naik Rp 5.000 per Kg," katanya.

Hanung mengatakan, jika ingin sesuai harga keekonomisan, seharusnya elpiji 12 kg naik sebesar Rp 10.000 per kg. "Expected, tahun ini masih rugi sekitar Rp 6 triliun untuk LPG 12 Kg," ucapnya.

Selain itu, Hanung merinci, Pertamina hanya mendapat keuntungan sekitar Rp 30 miliar. Ini karena nilai kenaikan yang ditetapkan hanya sebesar Rp 300 per Kg.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya

Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.

Baca Selengkapnya
Pendaftaran KTP untuk Beli Gas LPG 3 Kg Diperpanjang Sampai Bulan Mei, Ini Alasannya
Pendaftaran KTP untuk Beli Gas LPG 3 Kg Diperpanjang Sampai Bulan Mei, Ini Alasannya

Sampai 31 Desember 2023 baru 31,5 juta NIK yang telah terdaftar di sub penyalur atau pangkalan resmi LPG 3 kg.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali
Jelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali

Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong
Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong

Mulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya
Pendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga
Pendaftaran Jadi Konsumen LPG 3 Kg Masih Dibuka, Syaratnya Bawa KTP dan Kartu Keluarga

Mulai 1 Januari 2024, pembelian elpiji tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata sebelumnya dengan membawa KTP.

Baca Selengkapnya
Pertamina Siagakan Satgas RAFI 2024 untuk Jaga Pasokan Energi
Pertamina Siagakan Satgas RAFI 2024 untuk Jaga Pasokan Energi

Satgas RAFI 2024 bertugas mulai Minggu, 25 Maret hingga 21 April 2024.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Kebutuhan Lebaran, Pertamina Tambah 7,36 Juta Tabung LPG 3 Kg
Antisipasi Kebutuhan Lebaran, Pertamina Tambah 7,36 Juta Tabung LPG 3 Kg

Pertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.

Baca Selengkapnya
Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Mendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan

Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya