Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di balik kerja keras BI distribusikan Rupiah hingga pelosok

Di balik kerja keras BI distribusikan Rupiah hingga pelosok

Merdeka.com - Bisnis kopra membuat Wijaya (49) merambah bumi Nyiur Melambai hingga Sangihe Talaud. Lokasi itu sangatlah terpencil dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau.

Untuk menuju Sangihe Talaud, mesti berlayar selama delapan jam dari Pelabuhan Bitung di Manado. Yang membuat Wijaya heran, di Sangihe Talaud, penduduk setempat tetap bangga menggunakan mata uang rupiah, meskipun secara geografis dekat dengan Filipina. Dia membayangkan, bagaimana kerja keras kasir-kasir BI mendistribusikan uang rupiah di pelosok-pelosok terpencil di Indonesia, tidak hanya di Sangihe Talaud tetapi juga di bumi Papua atau pedalaman Kalimantan. Segala macam moda transportasi dipakai untuk membawa rupiah sampai ketujuan.

Menyadari nilai strategis rupiah itulah poin utama yang mendorong Bank Indonesia mati-matian demi bangsa dan negara mengupayakan agar pasok uang di pulau-pulau terluar dan terpencil tetap terjaga.

Untuk memenuhi kebutuhan transaksi ini, Bank Indonesia telah diamanatkan oleh undang-undang untuk melakukan Pengelolaan Rupiah. Tugas ini mencakup Perencanaan, Pencetakan, Pengeluaran, Pengedaran, Pencabutan dan Penarikan, serta Pemusnahan Rupiah yang dilakukan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Bersama pemerintah, Bank Indonesia menetapkan perencanaan jumlah dan jenis pecahan uang berdasarkan perkiraan kebutuhan Rupiah dalam periode tertentu. Dalam hal ini dipertimbangkan pula masalah desain, kualitas bahan, kualitas cetak, dan pengamanan dari uang yang beredar tersebut. Penentuan rencana kebutuhan cetak uang tak terlepas dari asumsi makro perekonomian. Di antara data itu adalah target inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar rupiah. Dari angka-angka dasar tersebut, dihitung pula kebutuhan pencetakan, dengan mempertimbangkan pula tren data penarikan uang rusak. Penarikan uang rusak menjadi perhitungan pula, karena BI juga harus memastikan uang yang beredar memang layak.

Lantas berdasarkan rencana cetak tersebut, BI menunjuk badan usaha milik negara sebagai pelaksana Pencetakan Rupiah, setelah berkoordinasi dengan Pemerintah. Pelaksana ini tentunya harus menjaga mutu, keamanan, dan harga yang bersaing.

Selanjutnya, pada saat mengeluarkan dan menerbitkan uang Rupiah tersebut sebagai alat pembayaran yang sah di Wilayah NKRI, BI mencantumkan hal ini di Lembaran Negara dan diumumkan kepada seluruh masyarakat melalui media massa.

Uang Rupiah lalu diedarkan di wilayah NKRI oleh BI sesuai dengan kebutuhan jumlah uang beredar. Uang Rupiah yang tidak berlaku lagi sebagai alat pembayaran yang sah di Wilayah NKRI, dicabut dari peredaran dan ditarik.

Uang yang telah ditarik, maupun yang sudah tidak layak edar dan ditukarkan masyarakat ke BI, lalu dimusnahkan. Proses pemusnahan dilakukan dengan cara meracik, melebur, atau dengan cara lain sehingga tidak menyerupai Rupiah.

Dengan berbagai langkah yang dilakukan BI ini, diharapkan kebutuhan uang Rupiah di masyarakat terpenuhi. Bukan hanya di perkotaan, tapi juga di pedesaan maupun hingga ke wilayah perbatasan dan area lainnya yang susah dijangkau.

Wijaya menyadari, betapa kerja keras Bank Indonesia mengelola Rupiah.

(mdk/tts)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP

Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Banjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Banjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari

Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing
Bank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing

BPD Bali memiliki peran strategis karena ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai bank persepsi.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.

Baca Selengkapnya
Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun

Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
BSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru
BSI Siapkan Uang Tunai Rp45 Triliun untuk Penukaran Uang Baru

Bank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.

Baca Selengkapnya