Defisit Indonesia-China 80 persen
Merdeka.com - Surplus neraca perdagangan ekspor-impor Indonesia untuk bulan Januari 2012 menyempit seiring dengan jumlah impor dari China dan Thailand yang semakin membengkak.
Surplus perdagangan Januari tahun 2012 hanya sebesar USD 923,4 juta, turun 55 persen dibandingkan surplus Januari tahun 2011 yaitu USD 2 miliar.
Bahkan, defisit perdagangan dengan China naik dua kali lipat dibandingkan Januari tahun lalu. Tahun ini, defisit perdagangan dengan China mencapai USD 1,174 miliar, naik 80 persen dibandingkan defisit perdagangan Januari 2011 yaitu USD 654,9 miliar.
Selain itu, perdagangan dengan Thailand juga mengalami defisit sebesar USD 350,6 miliar.
Direktur Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Satmiko Darmesto mengatakan bahwa defisit dengan China tersebut disebabkan oleh impor kapas, buah-buahan dan kendaraan. “Kita kan untuk barang-barang itu tergantung dari sana,” ujar Satmiko di Jakarta, Kamis (1/3).
Sementara itu, untuk perdagangan dengan Thaliand, Indonesia lebih banyak mengimpor pesawat mekanik, kendaraan sedan.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaRetno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca Selengkapnya