DBS bersikukuh akan ambil alih Danamon
Merdeka.com - PT Bank DBS Indonesia mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp 316.8 miliar pada semester pertama di 2012. Laba bersih ini meningkat 50 persen dari periode yang sama di 2011. Bank asal singapura ini tetap mengincar Danamon untuk menambah keuntungan perusahaan.
Perseroan membukukan pendapatan bunga yang tumbuh 14 persen dan pendapatan bunga bersih tumbuh 26 persen. Total aset perseroan tumbuh sebesar 22 persen menjadi Rp 39,6 triliun pada enam bulan pertama 2012 dikarenakan pertumbuhan deposito sebesar 22 persen menjadi Rp 18,2 triliun.
Kinerja kredit DBS pada semester ini tercatat tumbuh 21,9 persen menjadi Rp 26,89 triliun, sedangkan CAR turun ke 12,06 persen dari 14,29 persen pada Juni 2011.
Piyush mengatakan hal ini merupakan pencapaian tersendiri ditengah kondisi perlambatan makro ekonomi dunia dan gejolak pasar saat ini.
"Jaringan yang kuat di kawasan serta tim manajemen regional yang handal secara konsisten dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang kuat," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Sabtu (4/8).
Untuk memperluas jaringan, DBS berkomitmen untuk tetap meneruskan proses transaksi akuisisi Bank Danamon Indonesia. "Dalam langkah kami selanjutnya akan selalu patuh dengan ketentuan yang ditegaskan oleh Bank Indonesia," ujarnya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaDeutsche Bank pecat 3.500 karyawan demi penghematan biaya operasional sebesar USD2,7 miliar atau setara Rp42,27 triliun.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaBank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnya