Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepakat memberikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 48,01 triliun ke 35 perusahaan BUMN. Hal itu guna mendukung program pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dalam bidang infrastruktur, ketahanan pangan dan ekspansi perusahaan-perusahaan.

Salah satunya PMN diberikan ke BUMN bidang industri garam, PT Garam (Persero) sebesar Rp 300 miliar. Direktur Utama PT Garam Usman Perdana Kusuma berjanji akan mengoptimilisasi pemanfaatan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Tujuannya tak lain guna meningkatkan nilai perseroan.

"Nantinya PMN tersebut akan digunakan untuk empat program strategis hingga 2017 mendatang," ujarnya di Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (26/1).

Adapun keempat program strategis tersebut yakni penerapan teknologi HDPR Geomembrane di Pegaraman Sumenep II (Gresik Putih). "Kami akan melakukan peningkatan produksi kurang lebih 10 ribu ton per tahun, dengan PMN sebesar Rp 7 miliar," jelas dia.

Selanjutnya, perseroan akan melakukan pembangunan sentralisasi pabrik industri garam di Camplong - Sampang, Madura. "Kami akan melakukan pemenuhan garam olahan industri dengan kapasitas produksi kurang lebih 60 ribu ton per tahun, dengan PMN sebesar Rp 64 miliar," ungkapnya.

Program ketiga adalah penyerapan garam rakyat sebesar 400 ribu ton dengan harga yang laik. "Kami berikan PMN untuk program ini sebesar Rp 222 miliar," papar dia.

Dan program terakhir adalah adalah pengembangan lahan garam di teluk Kupang dengan potensi lahan kurang lebih 5.000 hektar dengan produktifitas 120 ton per hektar. "Sehingga nanti menghasilkan garam setara dengan garam industri sebesar 600 ribu ton per tahun dan PMN untuk program ini sebesar Rp 7 miliar," tutupnya.