Dampak Pandemi Covid-19, Boeing Bakal PHK 7.000 Karyawan
Merdeka.com - Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. Kali ini, sekitar 7.000 karyawan akan kena PHK imbas pandemi Covid-19 yang menurunkan kinerja perusahaan.
Mengutip laman BBC, sebelumnya, Boeing juga sudah melakukan pemangkasan karyawan besar-besaran. Akhir tahun 2021 nanti, pekerja Boeing diproyeksi hanya berjumlah 130.000 orang saja, turun 20 persen dari jumlah awal yaitu 160.000 orang.
Perusahaan mencatatkan kerugian USD 354 miliar selama 3 bulan hingga 30 September. Dilaporkan, pendapatannya turun 30 persen dalam 9 bulan pertama tahun ini menjadi USD 42 miliar.
Namun, Boeing menegaskan ekspektasinya terhadap pengiriman Boeing 737 Max AS, yang rencananya bakal dilanjutkan sebelum akhir tahun, meskipun dengan tingkat produksi yang sangat berkurang.
Boeing dilaporkan tengah memproses sertifikasi ketat dan validasi penerbangan yang dilakukan oleh regulator AS, Kanada dan Uni Eropa. Pesawat tersebut sekarang telah menyelesaikan sekitar 1.400 penerbangan uji coba dan lebih dari 3.000 jam terbang.
Adapun, armada tersebut telah dilarang terbang sejak Maret 2019 setelah 346 orang tewas dalam 2 kecelakaan udara terpisah.
Pandemi Covid-19 diakui menambah krisis, menyebabkan penurunan besar dalam perjalanan udara, mendorong maskapai penerbangan besar ke ambang kebangkrutan dan memaksa Boeing untuk memangkas staf dan membatalkan rencana untuk pesawat baru.
Wisata Diprediksi Pulih 2023
Boeing mengumumkan pengurangan pekerjaan 10 persen di musim semi ini dan memperingatkan kemungkinan pemotongan yang lebih. Boeing juga memprediksi, pariwisata bakal kembali seperti semula pada 2023 kelak.
Presiden dan CEO Boeing Dave Calhoun mengatakan, pandemi terus menambah tekanan pada bisnis.
"Portofolio kami yang beragam, termasuk layanan pemerintah kami, program pertahanan dan luar angkasa, terus memberikan stabilitas bagi kami saat kami beradaptasi dan membangun kembali sisi lain dari pandemi," ujar Calhoun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Boeing Terbelit Banyak Kasus, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal Lagi
Kenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaViral Calon Pemudik Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Rute Domestik Cenderung Lebih Mahal
Viral keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat rute domestik yang mahal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaIncar Bisnis Penerbangan Charter, BBN Airline Datangkan 4 Pesawat Boeing 737
Diharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.
Baca SelengkapnyaGaji Karyawan Bulan November Dicicil, Dirut PT DI Ungkap Kondisi Perusahaan Sebenarnya
Gaji seluruh karyawan PT DI untuk bulan November 2023, baru dibayar rata sebesar Rp1 juta.
Baca SelengkapnyaPesaswat Boeing 737 Max 9 Dilarang Terbang Buntut Copotnya Jendela Setelah Take Off
Harga pesawat Boeing baru berkisar antara USD89 juta hingga USD440 juta atau setara Rp1,3-Rp6,8 triliun.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnya