Dampak Embargo India, Kedatangan Vaksin Novavax Molor 1 Bulan dari Jadwal
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menyatakan, waktu kedatangan vaksin Novavax di Indonesia akan mundur 1 bulan dari jadwal yang ditetapkan pada bulan Juli. Dengan demikian, diproyeksikan vaksin buatan India itu akan mendarat di tanah air pada Agustus atau September mendatang.
"Kemungkinan (Novavax) datangnya agak mundur 1 bulan dari rencananya Juli. Kemungkinan akan datang sekitar Agustus-September," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5).
Basyir mengungkapkan, keterlambatan kedatangan vaksin tersebut tak lepas dari adanya kebijakan embargo yang diterapkan oleh Pemerintah India. Menyusul tingginya lonjakan penularan Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir.
"Karena kita ketahui kasus di India memang sangat luar biasa. Sehingga vaksin yang diproduksi di India Novavax kemungkinan datangnya agak mundur," terangnya.
Oleh karena itu, dia meminta bantuan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri untuk melakukan diplomasi ke India. Dengan begitu, pasokan vaksin Covid-19 ke Indonesia tidak terganggu akibat adanya embargo. "Mungkin kita yang berusaha melakukan komunikasi diplomasi dengan India," tekannya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya