Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dahlan yakin di 5 sektor ini, Indonesia kalahkan negara lain

Dahlan yakin di 5 sektor ini, Indonesia kalahkan negara lain Dahlan Iskan di Merdeka.com. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan seringkali sesumbar bahwa Indonesia tidak kalah dari negara lain dalam sektor ekonomi. Dahlan beralasan hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kebanggaan akan negara Indonesia atau biasa disebut nasionalisme.

Tak hanya di media, Dahlan juga membanggakan apa yang bisa Indonesia capai di hadapan generasi muda yakni mahasiswa. Dahlan sudah beberapa kali mengisi menjadi pembicara beberapa diskusi publik di sejumlah universitas.

Keberhasilan Indonesia melewati capaian negara lain, lanjutnya, menyangkut harga diri negara dan bangsa. Dia yakin capaian positif menjadi pemicu semangat anak bangsa untuk bekerja lebih baik lagi ke depan.

Dahlan memberikan gambaran, di bidang sawit, Indonesia sudah bisa mengejar Malaysia. Garuda Indonesia sudah mengalahkan Malaysia Airlines. Semen dan pupuk produksi Tanah Air sudah jauh di depannya.

Di bidang pelabuhan Indonesia sedang mengejar Malaysia dengan proyek PT Indonesia Port Corporation (Pelindo II). Tidak puas di situ, Dahlan berambisi Indonesia juga bisa mengalahkan negara dunia tidak hanya tetangga dekat.

Sektor apa saja yang Dahlan banggakan sebagai senjata Indonesia untuk mengalahkan capaian negara lain?

Perbankan

Di hadapan 5.000 mahasiswa baru Universitas Indonesia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membanggakan kinerja ekonomi Indonesia yang mengalahkan beberapa negara di Asia bahkan Eropa.

Dahlan menceritakan capaian kinerja sektor perbankan nasional, bank BUMN seperti BRI dan Mandiri yang berhasil mencetak laba besar dan mengalahkan laba perbankan di Eropa.

"Kita membayangkan pertumbuhan Indonesia, saat ini saja kita bisa terus tumbuh melampaui negara lain, misalnya pencapaian laba bank BRI yang besar mengalahkan laba perbankan di Eropa," ungkap Dahlan di depan mahasiwa baru Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (28/8/2012).

Dahlan mengatakan perusahaan BUMN perbankan sudah diakui secara skala Asia Tenggara yang memiliki laba bersih tertinggi seperti Bank BRI memperoleh laba bersih sebesar Rp 18,5 triliun dan Bank Mandiri memperoleh laba sebesar Rp 14,5 triliun.

"Perbankan kita menjadi raja di ASEAN," kata Dahlan.

Dengan demikian Dahlan mengingatkan kepada mahasiswa baru tersebut agar menjadi bagian pertumbuhan Indonesia dalam 10 mendatang karena 10 tahun mendatang Indonesia sudah menjadi negara maju.

"Sekarang anda masih kuliah, nanti 10 tahun lagi anda sudah bekerja, berkarir atau jadi pengusaha, anda jadi bagian dari pertumbuhan ini," ujarnya.

Kawasan industri

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan selama ini sangat optimis dan percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki Indonesia. Salah satunya adalah kemampuan daya saing dan mengalahkan kawasan industri Singapura.

Dahlan menyebutkan, kawasan industri Indonesia khususnya Kawasan Berikat Nusantara (KBN) tidak akan kalah dengan kawasan industri di Singapura. Dalam penilaian Dahlan, KBN telah melakukan perubahan khususnya dalam pengelolaan wilayahnya.

"Nanti kita tidak kalah dengan Singapura, 3 bulan ini saja sudah lebih bersih," ucap Dahlan dalam acara Ground Breaking Rumah Sakit Buruh di Cakung Cilincing, Jakarta.

Menurut Dahlan, pembangunan rumah sakit khusus buruh akan menambah kualitas industri Indonesia. Rumah sakit buruh secara tidak langsung menjadi stimulus bagi produktivitas buruh. Sebab, kondisi kesehatan buruh akan lebih terjaga dan akses untuk mendapat layanan kesehatan juga lebih mudah.

Pertumbuhan ekonomi

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan perekonomian Indonesia akan terus maju beberapa tahun ke depan. Menurut Dahlan, tahun lalu saja Indonesia sudah mengalahkan Belanda. Dia memprediksi tahun ini Indonesia akan mengalahkan perekonomian Spanyol.

Menurut Dahlan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, Indonesia harus menghapus beberapa rintangan agar Indonesia maju. Salah satu di antaranya adalah birokrasi.

"Kita memerlukan banyak penyesuaian. Ekonomi kita akan besar. Kita harus menghapus hambatan di depan kita. Pertama adalah birokrasi," jelasnya. Lebih lanjut, Dahlan menekankan bahwa Indonesia akan maju selama 15 tahun ke depan.

Menurut Dahlan, walaupun elit dan politisi Indonesia tidak mau maju, Tanah Air akan terpaksa maju karena banyaknya desakan masyarakat untuk maju.

"Seandainya elit dan politis mereka tidak mau maju karena mereka berkepentingan, biar mereka tetap merasa elit. (Jika) politisi kita juga tidak mau maju, Indonesia tetap bisa maju. Indonesia terpaksa maju," tutup Dahlan.

Penerbangan

Menteri BUMN Dahlan Iskan sesumbar maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia bisa mengalahkan Singapore airlines. Namun ini bisa terjadi jika Garuda digabung menjadi satu dengan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II berbentuk holding.

"Kalau diizinkan oleh pemerintah. Garuda, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II digabung itu akan lebih cepat mengalahkan Singapore Airlines," ujar Dahlan, Jakarta, Kamis (23/5).

Diakuinya, saat ini Garuda masih sangat sulit mengalahkan Singapore Airlines, karena Singapore Airlines perusahaannya itu digabung dengan Bandara Changi, Singapura. Bahkan dalam perusahaan tersebut sudah ada berbagai macam lini bisnis seperti bisnis investasi dan bisnis properti.

"Singapore Airlines itu perusahaannya jadi satu sama bandaranya," jelasnya.

Untuk bisa bersaing, kata Dahlan, Garuda harus memiliki rute yang menghubungkan Singapura menuju Jakarta tanpa transit. Dengan rute tersebut Garuda sudah unggul satu poin.

"Ya walaupun Singapore Airlines tetap masih unggul tapi dengan rute langsung Singapura langsung menuju Jakarta, Garuda bisa menang. Ya jangan sampai 5-0 tapi 5-1," tegasnya.

Tidak hanya itu, di udara, Indonesia juga tengah masuk dalam ketatnya persaingan penerbangan internasional. Dahlan menceritakan perkembangan dan pertumbuhan industri penerbangan dalam negeri yang telah mengalahkan beberapa negara di Asia dan Eropa.

Dahlan menyebutkan, maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia yang kini telah mengalahkan maskapai penerbangan Malaysia dan Thailand.

"Sekarang kita sudah mengalahkan Malaysia Airlines dan Thai airways," ucapnya.

Migas

Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai Pertamina sudah menjadi lambang negara. Maka dari itu Dahlan berambisi BUMN Pertamina untuk dapat mengalahkan Petronas milik Malaysia.

Masalahnya menurut Dahlan pemerintah masih belum bisa menemukan jalan untuk Pertamina. Program-program Pertamina yang ada sekarang memang ambisius, tapi baru akan bisa membuat Pertamina masuk ke jajaran perusahaan minyak kelas regional. Masih jauh dari prestasi Petronas.

Memang ada jalan pintas. 'Jalan tol' itu milik perusahaan luar negeri yang akan habis izinnya tahun 2017 nanti: Blok Mahakam.

Dahlan berhitung seandainya Blok Mahakam kembali sepenuhnya ke negara, dan negara menyerahkannya ke Pertamina, berapa laba Pertamina di tahun 2018? Dan tahun-tahun berikutnya?

Berdasarkan perhitungan pihak Pertamina, laba yang akan diraup mencapai Rp 171 triliun. Saat ini laba Pertamina baru sekitar Rp 25 triliun. Meski laba ini tertinggi di antara BUMN Tanah Air namun masih jauh dibandingkan laba Petronas yang mencapai Rp 160 triliun.

(mdk/bmo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Janji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah

Janji Muhaimin Jika Terpilih di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Pekerja Asing di Level Bawah

Berdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kunjungan Kerja ke Inggris, Gibran Bakal Bawa Pulang 'Oleh-Oleh' Ini

Kunjungan Kerja ke Inggris, Gibran Bakal Bawa Pulang 'Oleh-Oleh' Ini

Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya terus mendorong optimalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasisinovasi.

Baca Selengkapnya