Dahlan sebut Tucuxi terlalu mahal untuk dikembangkan
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan tidak akan melanjutkan pembuatan dan pengembangan mobil listrik Tucuxi. Dahlan akhirnya buka-bukaan mengenai alasannya tidak melanjutkan pengembangan mobil sejenis Ferarri ini.
Dahlan menyebut mobil tersebut terlalu mahal di kelasnya. Untuk membuat mobil ini, Dahlan sendiri harus merogoh kocek hingga Rp 3 miliar.
Namun, Dahlan tidak kecewa. Dia menganggap itu sebagai bentuk pengorbanan. Proto type mobil tersebut dianggap sebagai pengorbanannya bersama Danet Suryata, sang pencipta Tuxuci.
"Kalau rintisan kan penuh dengan segala risiko. Memang harus ada pengorbanan. Danet berkorban, saya juga berkorban. Namanya rintisan," ucap Dahlan ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/2).
Dahlan sudah angkat tangan untuk pengembangan mobil yang pernah disebut-sebut akan dibanderol seharga Rp 1,5 miliar tersebut. Mantan bos PLN ini membuka jalan jika Danet tetap ingin melanjutkan pengembangan mobil tersebut. Kali ini, Dahlan tidak akan ikut campur tangan.
"Tucuxi terserah Danet meneruskan itu hak beliau. Saya tidak beli lagi. Saya sebagai konsumen dan katakanlah perintis. Kalaupun beliau mau merubah jadi pakai gearbox saya tidak mau harga segitu," tegas Dahlan.
Sekadar mengingatkan, mobil listrik Tucuxi yang tengah diuji coba Dahlan Iskan dari Solo menuju Surabaya, mengalami kecelakaan di daerah Sarangan, Magetan. Kondisi kendaraan buatan Danet Suryatama tersebut hancur.
Saat menuju Tawang Mangu, mobil Tucuxi mampu melewati tanjakan Tawang Mangu dan Cemoro Sewu yang terkenal tinggi dengan mulus. Namun ketika menuruni lereng timur Gunung Lawu, setelah melewati turunan paling tajam di Sarangan, rem yang semula berfungsi baik tiba-tiba mengalami masalah.
Dahlan yang mengemudikan mobil tersebut sejak Solo mengambil keputusan menabrakkan mobil Tuxuci ke tebing di kanan jalan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang. Setelah menabrak tebing, mobil masih berjalan menabrak tiang listrik.
Mantan Dirut PLN ini memutuskan menabrak tebing saat laju mobil makin kencang saat jalan menuruni sarangan ke Magetan. Dalam perjalanannya tersebut, Dahlan didampingi ahli teknologi mobil listrik, Riki Nelson.
Pihak kepolisian dari Polda Jatim telah memanggil Dahlan untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Termasuk pelanggaran penggunaan pelat nomor bertuliskan DI 19 di mobil listrik Tucuxi. Namun, hingga saat ini kasus tersebut masih mengambang tanpa kejelasan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memberikan ucapan ulang tahun untuk ibu adalah bentuk perhatian.
Baca SelengkapnyaWulan berusaha keras untuk mendapatkan haknya dalam menagih pembayaran renovasi rumah yang berlokasi di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTernyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca Selengkapnya40 berkas dinyatakan pelanggaran dan 4 bukan pelanggaran pidana pemilu.
Baca Selengkapnya