Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dahlan: Pengelolaan Inalum tidak butuh modal besar

Dahlan: Pengelolaan Inalum tidak butuh modal besar timah. itri.co.uk

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku siap mengelola PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) setelah diambil alih pemerintah dari Jepang. Saat ini kontrak Inalum dengan Jepang sudah habis, dan Dahlan siap menjadikan Inalum sebagai salah satu perusahaan pelat merah.

"Silakan aja, yang jelas kontraknya sudah selesai, diserahkan lagi ke Indonesia," ucap Dahlan ketika ditemui di Gedung Mandiri Pusat, Jakarta, Kamis (27/6).

Menurut Dahlan, Inalum nantinya akan menjadi BUMN yang berdiri sendiri dengan menjalankan cash flow yang ada saat ini. Mengembangkan BUMN Inalum tidak butuh modal besar kecuali dana untuk mengambil alih dari Jepang saja.

"BUMN murni dulu karena kalau Antam sebagian sudah milik publik. BUMN murni tinggal jalankan cash flownya saja. Kalau perlu suntikan untuk membelinya kepada Jepang itu saja," tutupnya singkat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pengambilalihan Inalum dari perusahaan Jepang Nippon Asahan Aluminium (NAA) akan selesai pada tanggal 3 Juli mendatang. Diharapkan, pada Oktober nanti Inalum sudah menjadi milik Indonesia.

"Kita akan melakukan rapat negosiasi pada tanggal 3 Juli untuk bahas dua hal. Pertama dengan pembicaraan dengan NAA ada kesepakatan mengalihkan Inalum ke Indonesia, kita sudah persiapkan itu," ujar Hatta usai menggelar rapat Koordinasi di Kantornya, Jakarta.

Selain dijadikan tempat industri aluminium, lanjut dia, daerah di sekitar Inalum yaitu Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara Asahan, Sumatera Utara sekaligus diarahkan menjadi kawasan industri berbasis aluminium. Sehingga dapat meningkatkan nilai tambah logam dasar tersebut untuk produksi dalam negeri.

Pengambilalihan Inalum di Sumatera Utara ke pemerintah, lanjutnya, akan menguntungkan. Pasalnya, di masa depan Indonesia dapat mengurangi impor bahan jadi aluminium.

Apalagi, seiring peningkatan daya beli masyarakat, bahan jadi berbahan alumunium seperti rak buku, rangka rumah, hingga transmisi listrik, membutuhkan bahan logam dasar tersebut.

Inalum berdiri pada 1976, dengan 58 persen sahamnya dikuasai konsorsium 12 perusahaan Jepang, termasuk Mitsubishi Corporation. Pada 2012 penjualan aluminium jenis ingot dari Inalum mencapai 198.003 ton. Dengan rincian, diekspor ke Jepang sebesar 115.002 ton dan dipasok ke pasar domestik sebesar 83.001 ton.

Hasil kajian Tim Pengambilalihan Inalum menyebutkan, akuisisi saham Inalum akan berdampak positif untuk kepentingan negara. Alasannya, industri alumunium memiliki prospek baik seiring program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah.

Selain itu, Inalum merupakan satu-satunya perusahaan peleburan alumunium di Asia Tenggara yang memiliki fasilitas lengkap. Sehingga pemerintah dapat memanfaatkan pabrik ini sebagai fondasi integrasi industrialisasi di Indonesia.

(mdk/bmo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Lawan Debat Berpengalaman, Deg-degan

Cak Imin: Lawan Debat Berpengalaman, Deg-degan

Cak Imin belum mau mengungkap kejutan apa yang akan disampaikan dalam debat cawapres ini.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Kena Somasi, Dianggap Tebang Pilih Tangani Aduan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Bawaslu Kena Somasi, Dianggap Tebang Pilih Tangani Aduan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Bawaslu dinilai diskriminatif dalam menangani laporan pelanggaran pemilu

Baca Selengkapnya
Cak Imin Mengaku Deg-degan akan Debat dengan Gibran dan Mahfud

Cak Imin Mengaku Deg-degan akan Debat dengan Gibran dan Mahfud

Cak Imin menilai lawan debatnya adalah para Cawapres yang berpengalaman

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Blak-blakan Caleg PAN Jual Ginjal untuk Modal Kampanye

Pengakuan Blak-blakan Caleg PAN Jual Ginjal untuk Modal Kampanye

Erfin berharap langkah beraninya itu bisa ditiru Caleg lain

Baca Selengkapnya
Cak Imin Sebut Dukungan KB HMI ke AMIN Tidak akan Sia-Sia

Cak Imin Sebut Dukungan KB HMI ke AMIN Tidak akan Sia-Sia

Cak Imin tak menampik bahwa untuk mencapai perubahan dibutuhkan perjuangan. Namun, dia mengajak pendukung tidak patah semangat.

Baca Selengkapnya
Unggul Hitung Cepat, Gibran Berencana Sowan ke Anies-Ganjar jika Diizinkan

Unggul Hitung Cepat, Gibran Berencana Sowan ke Anies-Ganjar jika Diizinkan

Gibran menunggu kesempatan tersebut saat para paslon memiliki waktu luang.

Baca Selengkapnya
Kasus Sekda Takalar Kampanyekan Gibran, Bawaslu Tak Temukan Pelanggaran Pidana Pemilu

Kasus Sekda Takalar Kampanyekan Gibran, Bawaslu Tak Temukan Pelanggaran Pidana Pemilu

Bawaslu berharap KASN menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Takalar terkait dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan lainnya terhadap Muh Hasbi.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Mahfud, Cak Imin: Hilirisasi Tambang Dilakukan Ugal-ugalan

Tanggapi Mahfud, Cak Imin: Hilirisasi Tambang Dilakukan Ugal-ugalan

"Salah satu yang memprihatinkan adalah data ESDM itu ada 2.500 tambang ilegal," kata Cak Imin.

Baca Selengkapnya