Dahlan: Oktober, mobil tidak pakai RFID haram pakai premium

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan telah meminta kepada Pertamina untuk memulai program pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) atau sistem monitoring BBM subsidi di mobil pada Oktober nanti. Pada bulan tersebut, semua mobil di Pulau Jawa harus sudah pakai RFID dan bukan hanya di Jabodetabek saja.

Menurut Dahlan, jika ada kendaraan atau mobil yang tidak mau memasang RFID maka nanti dia tidak boleh mengisi BBM subsidi. Ini telah diatur oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebagai otoritas distribusi BBM.

"Akhir oktober seluruh Jawa. Memang ada waktu di uji coba ada pemilik mobil menolak sekarang ada peraturan dari BPH Migas mobil yang menolak tidak berhak dapat bensin bersubsidi," kata Dahlan seusai rapim di UI, Depok, Kamis (22/8).

Dahlan sangat meminta kepada semua pemilik mobil di Pulau Jawa agar tidak menolak pemasangan RFID demi penyelamatan perekonomian nasional. "Pemilik mobil berencana mengisi mobil dengan BBM subsidi agar bisa menerima kalau mobilnya dipasang RFID demi penyelamatan perekonomian nasional," katanya.

Dengan adanya RFID di mobil tersebut berarti masyarakat juga telah membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah 'permainan' pada penyaluran BBM subsidi. Dengan RFID, Pertamina tidak bisa memainkan beban subsidi kepada pemerintah karena sudah terhitung berapa yang keluar.

"Orang tersebut telah membantu menghilangkan permainan BBM subsidi. BBM disalurkan tidak ada lagi permainan BBM subsidi. Menghilangkan kemungkinan penyelewengan BBM subsidi. Pertamina hanya bisa menagih bensin yang dipakai konsumen," tutupnya.