Merdeka.com - Kisruh internal PT Pelindo II membuat Menteri BUMN Dahlan Iskan angkat bicara. Dahlan mengaku telah meminta Direktur Utama (Dirut) Pelindo II, RJ Lino untuk tidak menjadi pemimpin dengan gaya rambo.

Instruksi ini terkait aksi berontak puluhan pegawai dari jajaran direksi, manager dan asisten manager yang mengundurkan diri massal karena tidak bisa menerima gaya kepemimpinan bos otoritas pelabuhan.

"Kalau pimpinan itu ada unsur bapaknya tapi juga ada unsur majunya karena kalau hanya ya dan tidak sebagai bapak ya enggak usah jadi dirut perusahaan. Tapi dirut perusahaan juga harus jadi bapak. Saya sudah nasehati Pak Lino begitu. Misalnya jadi rambo itu enggak boleh," ujar Dahlan usai rapim di kantor Nindya Karya, Jakarta, Kamis (19/12).

Mantan Dirut PLN ini mengatakan, menjadi Dirut atau pemimpin perusahaan harus tegas, memiliki integritas. Namun tetap mengayomi anak buah. Dia mencontohkan, menjadi bapak harus sering tersenyum kepada anak buah. "Orang tegas dan berpikir maju seperti dia juga penting," jelasnya.

Dahlan mengaku bertatap muka dan berbicara langsung dengan Lino. Sama halnya yang dilakukan Dahlan dengan Dirut lainnya seperti Dirut KAI, Ignasius Jonan, Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, Dirut Semen Indonesia. Biasanya, Dahlan selalu memberi nasehat jika berbicara langsung dengan anak buahnya.

Salah satu hasil pembicaraan dengan Lino, Dahlan mengganti Direktur Keuangan yang juga merangkap Direktur Personalia dan SDM Pelindo II, Cipto Pramono. Namun, Dahlan enggan menyebutkan nama penggantinya.

"Terus, direktur keuangan pelindo II segera diisi karena yang lama mengundurkan diri. Namanya sudah ada, nunggu surat keluarnya," tegasnya.