Merdeka.com - Perseteruan DPR dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan belum tuntas. Anggota Komisi VI DPR, Daniel Lumban Tobing menegur Menteri BUMN Dahlan Iskan karena dinilai telah membuat wibawa DPR jatuh.

Aksi Dahlan yang kerap mangkir dari undangan rapat serta kasus laporan adanya oknum DPR pemalak BUMN, membuat lembaga tersebut menjadi tidak terhormat di mata masyarakat.

"Kami DPR banyak yang baik pak, yang tidak baik dipunish. Ini jadi preseden yang buruk bagi kami, dan kami jadi tidak terhormat. Memang kami tidak semua terhormat, ada oknum," ucapnya dalam rapat dengan Komisi VI di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/4).

Daniel menyebutkan beberapa tingkah Dahlan yang membuat lembaga DPR tidak dihormati lagi. Salah satu contohnya adalah sikap Dahlan yang tidak 'menegur' Direktur Utama RNI yang melaporkan adanya oknum DPR yang melakukan pemalakan. Dalam pandangannya seharusnya Dahlan menyuruh Ismed agar melaporkan kejadian tersebut kepada KPK.

"Mari kita sama-sama menjaga wibawa kita. Anak buah bapak kenapa tidak disuruh adukan ke KPK. Bapak tidak suka rumor, kami juga tidak suka rumor," tegasnya.

Selain itu dia juga menyesalkan tingkah Dahlan yang selalu mangkir dari panggilan DPR, termasuk undangan rapat selain dengan Komisi VI. Dahlan tidak pernah datang jika dipanggil dari komisi lain seperti Komisi VII dan Komisi IX.

"Bapak kenapa tidak pernah datang ke komisi IX, padahal membicarakan outsourcing. Saya ditanya kenapa bapak tidak pernah datang," jelasnya.

Tidak berhenti disitu, sikap Dahlan yang suka mangkir juga berdampak pada anak buahnya yang suka mangkir. Salah satunya Direktur Utama Pelindo II R.J Lino yang tidak datang dalam rapat dengar pendapat beberapa hari lalu.

"Dirut Pelindo juga tidak datang, apa ini mengikuti sikap menterinya," jelasnya.