Chatib: Fluktuasi pasar mereda usai KPU tetapkan Jokowi
Merdeka.com - Menteri Keuangan Chatib Basri menegaskan penetapan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla, sebagai pemenang Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum, membuat kekhawatiran pasar mereda.
"Mudah-mudahan dengan ini, dengan ditetapkannya hasil KPU, bahwa bapak Jokowi dan JK, sebagai presiden dan wapres terpilih, akan membuat fluktuasi dalam pasarnya menjadi relatif stabil dan ini adalah hal penting buat kita semua," katanya.
Dia mengingatkan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri, yang paling penting adalah stabilitas keamanan. "Saya kira ini hal yang baik bahwa selama prosesnya berjalan dengan damai, maka kita juga akan bisa menjaga stabilitas makro," katanya.
Chatib mengaku pada saat, salah satu pasangan menolak hasil rekapitulasi KPU, nilai tukar Rupiah sempat di bawah 11.500 per USD. Tetapi, saat ini, Rp 11.503. "Kemarin bond market kita incoming bid-nya sekitar Rp 19,5 triliun, rencananya diambil Rp 10 triliun akhirnya diputuskan diambil Rp 13,5 triliun," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengecek kondisi harga-harga bahan pokok di daerah tersebut sekaligus infrastruktur pasar di Mamasa.
Baca SelengkapnyaPredisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.
Baca Selengkapnya"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.
Baca Selengkapnya