Cerita pedagang Tanah Abang tak masuk e-commerce sebab tak melek internet
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kinerja sektor retail dalam beberapa waktu belakangan telah menunjukkan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi. Meskipun, 94 persen perdagangan seperti e-commerce masih didominasi oleh produk yang berasal dari China.
Lantas apa faktor penyebab produk dan pelaku industri dalam negeri enggan masuk ke dalam perdagangan daring atau yang lebih dikenal dengan e-commerce?
Salah satu pedagang mainan di yang ditemui Merdeka.com di Pasar Tanah Abang, Acang, mengakui bahwa dia sendiri belum terlalu melek terhadap e-commerce, seperti bagaimana mekanisme jual beli di dalamnya. Dia menilai, e-commerce dengan keharusan tersambung dengan internet sebagai sesuatu yang asing baginya dan bikin rumit.
"Belum ngerti saya (soal e-commerce), yang internet ya, masih rumit (sulit memahami e-commerce. Bagaimana mau ke sana e-commerce kalau nggak ngerti. Repot, susah," ungkapnya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (3/1).
Karena itu, pria 41 tahun ini memutuskan untuk berjualan secara offline saja dengan cara duduk dan menunggu pembeli barang dagangan di depan pintu masuk Pasar.
"Saya yang praktis saja (offline). Tunggu orang yang lewat-lewat saja," kata dia.
Ketika dimintai tanggapannya soal banyaknya produk China, terutama produk mainan yang membanjiri pasar Indonesia, Acang mengatakan bahwa hal tersebut lebih disebabkan karena belum kuatnya produksi mainan dalam negeri.
"Memang ada? Setahu saya belum ada. Banyakan dari China," ujarnya.
Karena itu, dia mengharapkan agar pengembangan produk dalam negeri terutama produk mainan lebih ditingkatkan lagi.
"Lebih bagus produk kita lah. Mending jual kita saja. Untuk apa jual dari luar, tapi masih banyak yang dari China," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaKemunculan internet tak bisa dilepaskan dari keberadaan ancaman nuklir dan perang.
Baca SelengkapnyaAturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaDulunya cuma angan-angan, namun penelitian ini membuktikan internet kuantum bakal menjadi nyata.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi 7 cerita lucu yang bikin ngakak dan cocok untuk cairkan suasana.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah deretan teknologi terbaru yang cocok dibawa ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaWalaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca Selengkapnya