Celotehan Bos BI sebut Indonesia lebih baik dibanding Brasil & Rusia
Merdeka.com - Ekonomi global masih saja bergejolak yang dipicu rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (The Fed) dan perlambatan ekonomi China. Dampaknya, banyak negara yang menderita seperti Indonesia karena banyaknya arus modal keluar.
Namun demikian, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menyebut perekonomian Indonesia masih lebih baik dibandingkan beberapa negara lain. Sebut saja Brasil dan Rusia yang pertumbuhan ekonominya sudah minus.
"Melihat bahwa kalau kita bisa menjaga sehingga pertumbuhan ekonomi kita yang kemarin sampe ke 4,67 persen bisa seperti harapan BI dikisaran 4,9 persen itu sudah baik. Seperti negara lain yang maaf, seperti Brasil itukan -4,5 persen dan Rusia -1,5 persen," jelasnya di Kantornya, Jakarta, Jumat (2/10).
Selain pertumbuhan ekonomi, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) juga dinilai lebih baik dibanding dua negara tersebut. Bahkan, Rupiah pernah mengalami penguatan di tengah kondisi yang tidak menentu ini.
"Coba kita lihat, Rusia itu turun, lihat Brasil itu depresiasi 49 persen, Turki 29 persen, misal Malaysia juga sudah 26 persen. Memang Indonesia 19 persen, tapi kita musti hati-hati," terang mantan Menteri Keuangan era Presiden SBY ini.
Melihat kondisi ini, Agus optimis Indonesia tengah mengalami perbaikan ekonomi. "Saya berharap 4,9 persen itu sepanjang tahun 2015 itu 4,9 persen. Dan kalau 4,9 persen itu artinya dibanding negara lain itu baik ya," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya