Cegah kebobolan, kartu kredit dan debit Mandiri pakai chip

Merdeka.com - Berbagai kasus kejahatan perbankan yang terjadi belakangan ini menuntut sektor perbankan harus lebih sigap menghadapinya. Termasuk Bank Mandiri yang belakangan ini harus memblokir ratusan kartu kredit maupun debit nasabahnya lantaran terjadi penggandaan saat transaksi di gerai peralatan kecantikan Body Shop.

Setelah memblokir ratusan kartu kredit dan debit milik nasabahnya, Bank Mandiri tengah mempersiapkan cara agar transaksi menggunakan kartu tidak mudah dibobol. Salah satunya menanam chip di dalam kartu kredit.

"Ke depannya kita akan melakukan pengamanan, kita pasang chip itu di semua jenis , chip itu sulit disalahgunakan," ucap Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala Mansury ketika ditemui di Kantor Mandiri Pusat, Jakarta, Sabtu (23/3).

Menurutnya, ini adalah salah satu cara untuk meminimalisir sekaligus menutup peluang terjadinya transaksi kejahatan terhadap kartu kredit nasabah. "Kita akan meniadakan masalah seperti ini lagi. Kita akan ganti kartu magnetic stripe jadi chip," tegasnya.

Maraknya tindak kejahatan transaksi keuangan yang terjadi pada alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) juga membuat Bank Indonesia (BI) meminta perbankan memperketat pengamanan untuk transaksi menggunakan APMK.

Salah satu yang dilakukan BI adalah mewajibkan bank menggunakan standar kartu chip baik untuk kartu kredit maupun ATM atau ATM-Debit.

Otoritas moneter memberi tenggat waktu bagi bank penerbit untuk menggunakan standar chip di seluruh kartu ATM/ATM-Debit yang diterbitkannya hingga 2016.

Deputi Direktur Divisi Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Puji Atmoko mengatakan sudah 92 bank yang melakukan penandatanganan perjanjian non discloser agreement (NDA) atau perjanjian untuk menjaga kerahasiaan chip yang akan digunakan.

"Sekarang tinggal beberapa, 92 (bank) sudah tandatangan. Satu ATM Debit kan sekitar 102 bank ya," kata Puji di Jakarta beberapa waktu lalu.