Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah Ekonomi Jatuh ke Jurang Resesi, Pemerintah Disarankan Cetak Uang Baru

Cegah Ekonomi Jatuh ke Jurang Resesi, Pemerintah Disarankan Cetak Uang Baru Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Penasehat senior di ASEAN International Advocacy, Shanti Shamdasani menyarankan pemerintah untuk mencetak uang baru guna mencegah resesi ekonomi. Namun kebijakan ini bukan tanpa risiko, karena inflasi akan langsung meroket.

"Untuk menghadapi permasalahan ekonomi ini, bagaimana kalau pemerintah dibantu untuk mencetak uang. Memang dampaknya adalah akan terjadi inflasi, tapi negara kita sudah terlatih dalam mengontrol inflasi. Sedangkan, kita belum bisa mengatasi PDB yang -5,32 persen karena baru pertama kali," jelasnya pada Forum Denpasar 12 yang diselenggarakan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat via live streaming pada Kamis (13/8).

Kebijakan mencetak uang baru perlu dipikirkan pemerintah karena stimulus ekonomi seperti dana Rp7 triliun yang dialirkan dari kementerian tidak langsung dapat dinikmati masyarakat. Dengan mencetak uang baru, masyarakat bisa langsung merasakan dan konsumsi domestik akan naik.

"Setelah mencetak uang ini dilakukan, akan berdampak juga pada peningkatan kredit yang diajukan untuk pengeluaran rumah tangga dan korporasi di bank," katanya.

Namun demikian, kebijakan memperbanyak uang beredar atau Quantitative Easing (QE) selama ini dianggap menyeramkan di Indonesia. Kebijakan ini juga belum pernah dilakukan dalam sejarah negara di Asia. "QE yang dilakukan Indonesia dinilai out of the box dan tidak pernah dilakukan dalam sejarah di Asia."

Strategi Pemerintah Pulihkan Ekonomi

Pemerintah pusat mempunyai strategi untuk memulihkan perekonomian nasional yang melesu akibat pandemi Covid-19. Salah satunya mengupayakan keterlibatan pemerintah untuk membeli produk UMKM.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan, pemulihan perekonomian menjadi satu dari sekian banyak fokus Presiden Joko Widodo.

"Nanti pak presiden akan bicara, bagaimana pemerintah hadir untuk membeli program UMKM. Apakah masker, APD, hasil perkebunan, hasil peternakan, perikanan, pertanian, nanti pemerintah akan coba beli," katanya saat melakukan kunjungan ke Biofarma, Bandung, Selasa (4/8).

Hal ini berkaitan perputaran uang dengan kepastian berlangsungnya produksi pelaku UMKM, atau memberikan berbagai keringanan bantuan kepada para pelaku UMKM. Dengan demikian, ia berharap ada peningkatan daya beli masyarakat.

"Jadi program UMKM itu sangat luar biasa, apakah bunganya ditunda, cicilannya ditunda, diberi modal kerja," ujarnya.

Hal lainnya adalah memberikan masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19 berupa bantuan sosial produktif. Seperti, program prakerja maupun padat karya. "Padat karya yang akan berjalan luar biasa di tahun ini dan tahun depan, baik padat karya pangan, maupun padat karya lainnya, ini harus dijalankan," terangnya.

Di sisi lain, fokus uji klinis vaksin menjadi salah satu prioritas dalam menangani pandemi yang terjadi. Keberadaan vaksin sangat penting untuk membuat jalannya roda perekonomian bisa kembali normal.

Sebelum vaksin ditemukan, masyarakat diimbau untuk bisa menjaga diri dan orang lain dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal ini menjadi satu-satunya cara untuk menekan persebaran virus.

Reporter Magang: Theniarti Ailin

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.

Baca Selengkapnya
Bagikan Sertipikat di Kabupaten Serang, Menteri ATR: Bukti Mewujudkan Keadilan Sosial

Bagikan Sertipikat di Kabupaten Serang, Menteri ATR: Bukti Mewujudkan Keadilan Sosial

10 Sertipikat dibagikan secara door to door oleh Hadi Tjahjanto dan 30 sertipikat lainnya dibagikan secara ngariung.

Baca Selengkapnya
Kaget Omzet Tukang Cireng Rp650.000 per Hari, Jokowi: Tinggi Banget!

Kaget Omzet Tukang Cireng Rp650.000 per Hari, Jokowi: Tinggi Banget!

Jokowi silaturahmi dengan nasabah Permodalan Nasional Mardani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar)

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya