Cari uang kembangkan bandara, AP II terbitkan obligasi Rp 2 triliun
Merdeka.com - PT Angkasa Pura II (Persero) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun. Penerbitan obligasi rencananya dimulai pada Juni mendatang.
President Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi mengatakan, tujuan dari penerbitan obligasi ini adalah agar dapat memenuhi kebutuhan belanja modal untuk pengembangan bandara-bandara terutama Bandara Internasional Soekarno-Hatta sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Penerbitan obligasi adalah langkah yang baru bagi kami, di mana hal ini akan membuat AP II lebih bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan dan operasional kepada masyarakat luas terutama investor yang menyerap obligasi kami," jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/4).
Penerbitan obligasi senilai Rp 2 triliun pada Juni mendatang ini melibatkan Danareksa dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi atau underwriter. Adapun tenor yang ditetapkan adalah 5, 7, dan 10 tahun, dengan kupon obligasi akan ditentukan kemudian.
"Penerbitan obligasi ini diharapkan juga dapat lebih membuat AP II menjadi perusahaan berkelas dunia yang mengelola bandara berkelas dunia dengan mengutamakan pelayanan kepada penumpang pesawat," tambahnya.
Sejumlah proses telah dilalui perusahaan untuk dapat memasuki pasar modal diantaranya melakukan audit kinerja keuangan, menetapkan proyeksi pertumbuhan perusahaan, berkoordinasi dengan penjamin emisi, dan terbaru adalah menggelar mini expose di hadapan PT Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 12 April 2016.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPerhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPenggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya