Cara Go-Jek Lindungi Mitra dari Order Fiktif Go-Food
Merdeka.com - Chief Food Officer Go-Jek Group, Catherine Hindra Sutjahyo terus mengembangkan sistem untuk mengatasi persoalan order fiktif yang kerap merugikan mitra pengendara.
"Kalau kita di Go-Jek sistem kita perkembangan inovasi, kita semakin mengembangkan supaya kita menciptakan keamanan untuk pelanggan kita, mitra driver dan mitra merchant kita. Kalau mengenai order fiktif sekarang kita sudah ada prosesnya," kata dia di Jakarta, Selasa (23/4).
Catherine menyampaikan bahwa pihaknya telah menyediakan call center bagi para mitra driver yang mengalami masalah terkait pesanan. "Sebenarnya saya bilang itu begini, costumer berubah pikiran bukan order fiktif sih," jelasnya.
"Misalnya dia (pelanggan) bilang 'Nggak jadi deh'. Itu ada sistemnya bagaimana driver bisa telepon ke call center bilang ini bagaimana, itu nanti driver akan dikembalikan juga untuk fund-nya dia. Kita selalu mengembangkan sistem kita untuk issue seperti itu," urai dia.
Sementara untuk pelanggan, pihaknya telah menyediakan fitur-fitur yang membantu untuk memberikan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan mitra merchant maupun mitra pengendara.
"Kita ada fitur baru namanya merchan rating melihat merchant ini, kita ngasih scoring. Kita ada driver rating untuk scoring system saja," tandasnya.
Di lain hal, pihaknya juga terus menyiapkan strategi agar bisnis para mitra pelaku usaha dapat tetap berkinerja baik saat memasuki bulan puasa dan hari raya Lebaran.
"Untuk mitra usaha ini salah satu peranan kita adalah membantu mereka mengatur bisnis mereka," kata dia.
"Jadi tren dari pada Ramadan, kita sudah menawarkan mitra-mitra kita kalau mau Ramadan yuk kita direct semua ke buka puasa. Kita sampaikan ke mitra pelaku usaha oke kita akan lebih lakukan promo ke arah buka puasa," lanjut dia.
Ketika memasuki masa puasa, pesanan makanan dari pelanggan akan lebih terkonsentrasi pada jam-jam buka puasa. "Dua, tiga minggu buka puasa itu orderan justru naik. Karena trend orang saat buka puasa bersama orang suka tuh kumpul-kumpul. Coba-coba masakan baru, restoran baru," urai dia.
Dia mengakui pada saat hari raya Lebaran, orderan memang mengalami penurunan. Namun, pihaknya telah menyediakan berbagai promo Ramadan. Hal ini bertujuan agar para pelaku usaha tetap mendapatkan pelanggan di saat Lebaran.
"Memang pada saatnya lebaran itu sendiri itu orang liburan itu sama sama gunakan gobis itu untuk mengatur operating hour mereka. Mereka bisa atur mau buka kapan," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaSeorang legenda hidup Gojek membeberkan cara ia mendapatkan orderan saat belum ada aplikasi Gojek.
Baca SelengkapnyaApes, dia kedapatan memperoleh order dari seorang wanita yang bersikap kurang baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketika ingin mengambil pesanan risol, wanita ini mengalami kejadian tak terduga saat di perjalanan.
Baca SelengkapnyaPengemudi ojek online ini punya alasan tersendiri mengapa ia menolak dibayar.
Baca SelengkapnyaDengan kata-kata driver muda, Anda akan diajarkan untuk tak terlalu terburu-buru, berpikir secara matang dan merangkul perubahan dengan bijak pula.
Baca SelengkapnyaSeorang driver ojol di Surabaya, Jawa Timur harus menjadi korban oknum tak bertanggung jawab. Ia tertipu oleh orderan fiktif dalam jumlah cukup besar.
Baca SelengkapnyaModus pelaku, berpura-pura memesan dan meminta diantarkan ke suatu tempat. Tetapi dalam perjalanan dihabisi.
Baca SelengkapnyaSebuah akun Tik Tok @vernanpga membagikan momen manis seorang pria mentraktir roti anak-anak driver ojol.
Baca Selengkapnya