Capai Target Lifting Migas 2 Juta Boepd, ESDM Kejar Realisasi 11 Proyek Utama
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), tengah membidik 11 proyek utama yang akan beroperasi (onstream) pada 2019 ini. ESDM optimistis dengan beroperasinya 11 proyek utama tersebut akan mampu mencapai target lifting minyak dan gas bumi (migas) sebesar 2 juta barrel oil ekuivalen per day (boepd).
"Sebelas proyek ini berpotensi menambah produksi migas sebesar 13.587 bopd dan 1.172 Million Standard Cubic Feet per Day (MMscfd)," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, melalui keterangan resminya, Jumat (10/5).
Sebagai informasi, realisasi lifting migas hingga April 2019 mencapai 1,8 juta barel setara minyak per hari dengan rincian lifting minyak 750.000 barel per hari (bopd) dan lifting gas 5.909 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Jumlah ini mencapai 89 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2 juta boepd.
Agung merinci proyek yang akan beroprasi di tahun 2019 ini adalah Proyek Terang Sirasun Batur Phase 2 oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Kangean Energy Indonesia dengan estimasi produksi sebesar 120 MMscfd, Seng Segat milik EMP Bentu Ltd dengan estimasi produksi 60 MMScfd, Ario-Damar-Sriwijaya Phase-2 milik PT Tropik Enegi Pandan dengan estimasi produksi 20 MMScfd, Suban Compression milik ConocoPhillips (Grissik) Ltd dengan estimasi produksi 100 MMScfd.
Di samping itu, ada pula proyek YY milik PHE ONWJ dengan estimasi produksi 25,5 MMscfd (Gas) dan 4.605 bopd (OIL), Bukit Tua Phase-3 milik Petronas Carigali Ketapang II Ltd dengan estimasi 3.182 bopd (Oil), 31 MMscfd (Gas), Buntal-5 milik Medco E&P Natuna Ltd dengan estimasi produksi 45 MMscfd.
Kemudian, terdapat pula proyek onstream yang berpotensi menghasilkan minyak seperti Bison-Iguana-Gajah Puteri milik Premier Oil Natuna Sea B.V sebanyak 80 MMScfd, Temelat milik PT. Medco E&P Indonesia sebesar 10 MMScfd, Panen milik PetroChina International Jabung Ltd sebesar 2.000 bopd dan Kedung Keris milik ExxonMobil Cepu Ltd sebesar 3.800 bopd.
Adapun, investasi hulu migas hingga bulan April sebesar USD 3,17 miliar atau setara dengan Rp 45,47 miliar (kurs Rp 14.349). Meski demikian, masih ada tambahan investasi dari komitmen kerja pasti (KKP) di wilayah kerja Jambi Merang pada tahun ini sejumlah USD 38,1 juta. Secara kumulatif, tambahan investasi dari KKP dan komitmen pasti (KP) hingga tahun 2026 adalah sebesar USD 2,16 miliar untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaProgram transisi energi juga sejalan dan mendukung program pemerintah yang lain
Baca SelengkapnyaKalau dihitung, jumlah tersebut masih jauh dari target 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaHarga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.
Baca Selengkapnya