Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cadangan devisa anjlok, laju nilai tukar Rupiah kembali melemah

Cadangan devisa anjlok, laju nilai tukar Rupiah kembali melemah rupiah. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pergerakan ‎nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS (USD) pada perdagangan Kamis (8/10) sedikit mengalami tekanan, namun masih di level sekitar Rp 13.800-an per USD.

Data Bloomberg pagi ini, Rupiah dibuka melemah 29 poin ke level Rp 13.850 dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 13.821 per USD.

Kurs tengah Bank Indonesia (BI) kemarin menguat 317 poin ke level Rp 14.065 dari posisi hari kemarin Rp 14.382 per USD.

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, ‎selama tiga hari ke belakang Rupiah mengalami penguatan sekitar 5,6 persen, jauh lebih tajam dibanding penguatan mata uang lain di Asia terhadap USD.

Menurut Rangga, dukungan faktor internal terhadap pelemahan USD di pasar global masih menjadi alasan utama. Paket kebijakan ekonomi III yang diumumkan kemarin sore berpeluang menambah sentimen positif untuk laju Rupiah.

"Walaupun sentimen negatif dipastikan datang dari penurunan drastis cadangan devisa serta rilis FOMc meeting dini hari besok," ucap Rangga dalam riset hariannya, Jakarta, Kamis (8/10).

Sebelumnya, Bank Indonesia mengeluarkan data terbaru mengenai posisi cadangan devisa Indonesia. Per September 2015, cadangan devisa tercatat tinggal USD 101,7 miliar. Angka ini menurun USD 3,6 miliar dibandingkan posisi akhir Agustus 2015 sebesar USD 105,3 miliar.

Dalam siaran pers resminya, Bank Indonesia menyebut, penurunan cadangan devisa disebabkan oleh penggunaan dalam rangka pembayaran utang luar negeri pemerintah dan dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Hal tersebut dinilai sejalan dengan komitmen Bank Indonesia yang telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa per akhir September 2015 masih cukup membiayai 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya

Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya

Ternyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik

Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik

Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.

Baca Selengkapnya
Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023

Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023

Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok ke Rp16.060 per USD, Airlangga: Masih Lebih Baik dari Korea hingga Jepang

Rupiah Anjlok ke Rp16.060 per USD, Airlangga: Masih Lebih Baik dari Korea hingga Jepang

Tanggapan Menko Airlangga saat Rupiah terus melemah seiring dengan serangan yang dilakukan Iran kepada israel.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi

Ekonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi

Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.

Baca Selengkapnya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya