Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Buruh kerap demo, produktivitas industri RI disalip Vietnam

Buruh kerap demo, produktivitas industri RI disalip Vietnam demo buruh. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengakui produktivitas industri dalam negeri masih kalah dengan Vietnam. Bahkan, industri padat karya Vietnam kini telah mampu mengungguli Indonesia.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan saat ini banyak industri-industri padat karya di dalam negeri yang merelokasi pabriknya ke negara lain, terutama Vietnam. "Vietnam sekarang jauh lebih tinggi dari kita," ujarnya di Jakarta, Jumat (2/1).

Menurut dia, situasi industri di Indonesia selalu mengalami banyak gangguan, seperti banyaknya demo-demo buruh dan disinsentif. Ini membuat industri padat karya menjadi lamban berkembang. Penerapan (Upah Minimum Provinsi) UMP yang di bawah tekanan pun menurutnya menjadi salah satu bentuk gangguan terhadap industri padat karya.

"Problemnya itu di UMP‎ dan PBB (pajak bumi dan bangunan). Itu melemahkan daya beli masyarakat. Naiknya 15 persen per tahun rata-rata. Itu sudah tinggi loh mas," jelas dia.

‎Pada dasarnya industri di Indonesia khususnya padat karya seperti tekstil, garmen, dan alas kaki merupakan industri yang tangguh, mampu menghasilkan daya saing dan nilai tambah yang besar. "Industri padat karya itu sudah cukup tangguh, mereka sudah sangat kompetitif," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Hariyadi juga mengatakan, ke depan, pemerintah sebaiknya memusatkan kawasan industri agar dibangun di luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi. Pasalnya, kondisi lahan, populasi di Jawa sudah sangat padat.

‎"Kawasan industri itu sudah jangan di Jawa. Jumlah penduduknya sudah enggak ideal. Daerah yang menjadi lumbung energi cocok jadi kawasan industri. Kalimantan, Sulsel," tutup dia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Presiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia

Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Pakar UI Nilai Hilirisasi Dapat Menghasilkan Nilai Tambah Masyarakat dan Negara
Pakar UI Nilai Hilirisasi Dapat Menghasilkan Nilai Tambah Masyarakat dan Negara

Pemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bangga! Perusahaan Asal Banda Aceh Ekspor Perdana Kerang Hidup ke Vietnam
Bangga! Perusahaan Asal Banda Aceh Ekspor Perdana Kerang Hidup ke Vietnam

Bea Cukai terus berupaya membantu kemajuan dan perkembangan industri dalam negeri

Baca Selengkapnya
Dialog Bersama Warga NTT, Mahfud Akui Pembangunan Belum Merata
Dialog Bersama Warga NTT, Mahfud Akui Pembangunan Belum Merata

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi 80 persennya disumbang oleh wilayah barat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bertemu Pelaku Industri Kreatif, Gibran: Banyak Sekali yang Saya Pelajari di Bandung
Bertemu Pelaku Industri Kreatif, Gibran: Banyak Sekali yang Saya Pelajari di Bandung

Gibran mengatakan mengembangkan industri kreatif di Bandung harus bisa diadaptasi hingga tingkat nasional

Baca Selengkapnya
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi

Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.

Baca Selengkapnya