Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bulog batal jadi pengelola tata niaga kedelai

Bulog batal jadi pengelola tata niaga kedelai kedelai. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) mengungkapkan kepercayaan diri untuk diserahi tugas mengelola tata niaga kedelai. Bahkan Menko Perekonomian Hatta Rajasa akhir bulan lalu menjamin Bulog akan diperluas fungsinya, termasuk mengelola pasokan kedelai nasional dari hulu sampai hilir.

Berbeda dari yang sudah diwacanakan selama ini, ternyata Bulog tidak masuk dalam skenario stabilisasi harga kedelai ala Kementerian Perdagangan. BUMN yang saat ini fokus mengurusi beras ini, tidak mendapat hak khusus mengimpor kedelai dari luar negeri.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Bachrul Chairi menyatakan mekanisme impor akan disesuaikan dengan rekam jejak perusahaan. Baik swasta maupun Bulog harus mengikuti prosedur yang sama. Alokasi impor BUMN itu bahkan disamakan seperti importir lain.

"Enggak (diberi alokasi lebih besar). Kita pakai past performance. (Peran Bulog) sama saja sesuai kemampuan, mereka yang terlibat dalam impor adalah mereka yang sudah berpengalaman tiga tahun mengimpor (kedelai) berturut-turut atau lima tahun meski tidak berturut-turut impor," ujarnya di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (20/2).

Bahkan, dalam bahasan mengenai peraturan menteri perdagangan (permendag) stabilisasi kedelai, Bulog sama sekali tidak dilibatkan. Tim diisi oleh Kemendag, Kemenko Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI).

Berdasarkan penjelasan Bachrul, Kemendag menjadi instansi yang paling berperan mengendalikan gejolak harga kedelai. Bachrul menegaskan penentuan importasi kedelai tidak akan bernasib kisruh seperti daging. Sebab, sifatnya adalah impor sesuai kebutuhan di pasar, tidak dibagi dalam kuota tertentu.

"Jadi intinya KOPTI dan petani dapat harga tertentu (sesuai HPP), sisanya mekanisme pasar," ujarnya.

Aspek yang membedakan importasi kedelai dari skema impor daging ada pada pernyataan yang harus ditandatangani importir. Isinya mengatakan importir juga membeli kedelai dari petani lokal. Mereka juga harus taat aturan bahwa importasi bahan baku tahu tempe itu dilakukan dalam rangka stabilisasi harga.

"Enggak (mirip daging), kan ada pernyataan (importir) bukti bahwa mereka beli dr petani. Misal produksi petani 800.000 ton, alokasi impor setahun hanya 10 persen," kata Bachrul.

Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoesso awal tahun ini padahal menyatakan siap mengelola tata niaga kedelai. Pihaknya berencana mendatangkan 400.000 ton kedelai impor sebagai cadangan menstabilkan harga bahan baku tempe tahu itu.

Hanya saja, saat itu Bulog memang meminta fasilitas khusus jika diberi tugas mengelola kedelai. Alasannya, BUMN ini sudah lama tidak mengatur tata niaga komoditas selain beras.

"Tidak bisa kita dilepas bebas mengurus kedelai, (swasta) ini kan sudah punya jaringan 10 tahun lebih, mereka sudah stabil. Kalau kita masuk tanpa pemerintah yang memberi fasilitas beda awalnya, ya berat. Itu logis aja dalam berdagang," kata Sutarto.

(mdk/arr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Larang Maskapai Naikkan Tarif Lewati Batas Atas di Musim Mudik
Menhub Budi Larang Maskapai Naikkan Tarif Lewati Batas Atas di Musim Mudik

Kemenhub telah mensosialisasikan aturan harga batas atas ke seluruh operator jasa angkutan umum.

Baca Selengkapnya
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi

Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mendag: Inflasi Tahun 2023 Sebesar 2,61 Persen Terendah Sejak Tahun 1999
Mendag: Inflasi Tahun 2023 Sebesar 2,61 Persen Terendah Sejak Tahun 1999

Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.

Baca Selengkapnya
Kepatuhan Bayar Pajak Kendaraan Tinggi, Ditjen Keuda Kemendagri Dapat Penghargaan dari Jasa Raharja
Kepatuhan Bayar Pajak Kendaraan Tinggi, Ditjen Keuda Kemendagri Dapat Penghargaan dari Jasa Raharja

Maurits menambahkan, Kemendagri konsisten dalam meningkatkan pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bersama tim pembina Samsat turun ke berbagai daerah.

Baca Selengkapnya
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Ubah HET Meski Harga Beras Mahal dan Langka
Dirut Bulog Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Ubah HET Meski Harga Beras Mahal dan Langka

Meskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.

Baca Selengkapnya
Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya

Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.

Baca Selengkapnya