Buat biaya murah, penerapan industri 4.0 di bidang logistik didukung Kadin
Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mengatakan perkembangan teknologi melalui revolusi industri 4.0 akan membantu menekan biaya transportasi dan logistik. Sebab, internet dan otomatisasi akan menciptakan efisiensi pengiriman.
Ketua Komisi Tetap Bidang Perhubungan Laut Kadin Indonesia, Darmansyah Tanamas, menyatakan pengusaha yang menguasai dua bidang ini niscaya akan menguasai pasar. Sebab, besaran harga yang ditawarkan akan lebih murah.
"Industri 4.0 ini mereduksi intermediaris ini. Semua digerakan oleh internet, otomasi. Itu influence performance industri nasional. Waktu dulu, orang punya aset logistik ini keunggulan, hari ini perusahaan banyak yang tidak punya aset tapi mereka jadi leader. Ini salah satu manfaat teknologi," tuturnya di Jakarta, Rabu (5/9).
Oleh karena itu, dia menegaskan dampak ke masyarakat perusahaan kini berlomba-lomba untuk menawarkan produk dengan harga murah sejalan dengan persaingan teknologi yang ada.
"Harusnya hari ini tidak ada peningkatan harga, sebaliknya orang harus berlomba semakin menurunkan tarifnya. Kami melihat itulah esensi yang potensial dan berharap bisa dinikmati masyarakat luas khususnya komunitas logistik. Kita akan selalu melakukan endorsement untuk kegiatan-kegiatan seperti ini," kata dia.
Sementara itu, Kepala Komite Tetap Kadin Bidang Logistik, Supply Chain dan ESDM, Nofrisel, berpendapat pemerintah juga diminta menggenjot pembangunan industri di Timur Indonesia untuk menggairahkan bisnis logistik Tanah Air. Tol laut yang sejauh ini diterapkan dan BBM satu harga, menurutnya, adalah obat jangka pendek.
"Sekarang kondisi barang kita 82 persen di Barat, 18 persen di Timur, jadi imbalanced. Yang ideal itu kita bangun industri di Timur sebanyak-banyaknya supaya mereka bisa membuat produksi barang ke Barat," ujarnya.
"Atau solusi lainya adalah melakukan rekayasa logistik. Misal pemerintah menjalankan kebijakan tol laut, atau memutuskan harga BBM satu harga di Papua, tapi ini sementara. Sebaiknya diikuti kebijakan berbasis pembangunan di daerah itu," pungkasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Digitalisasi semakin memunculkan pola bisnis baru.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.
Baca SelengkapnyaUntuk menarik investor asing maka diperlukan kepastian dan kemudahan berusaha dan bermitra dengan pengusaha nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaPara kurir diberikan berbagai pelatihan berkendara, mulai dari teknik mengemudi defensif hingga bagaimana cara melakukan pemeriksaan kendaraan.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaPembangunan Nusantara Logistik Hub ini akan mendukung keberadaan IKN.
Baca SelengkapnyaPendapatan ini didukung oleh dua segmen utama, yaitu penjualan semen (60 persen) dan jasa angkut (40 persen).
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnya