BTN siap penuhi permintaan Jokowi bangun apartemen pro rakyat
Merdeka.com - Bank Tabungan Nasional (BTN) menegaskan kesiapannya memenuhi permintaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membangun 100 unit apartemen.
"Kita diminta untuk berpartisipasi, kita siap," jelas Direktur BTN Maryono di kantornya, Jakarta, Rabu (19.6).
Maryono menuturkan, pihaknya akan menggandeng Perumnas untuk merealisasikan permintaan Jokowi. Saat ini, lanjut dia, pihaknya bersama Perumnas dan Pemprov DKI tengah melakukan penataan. Termasuk mengurus perizinan ke pemerintah provinsi DKI Jakarta.
"Sedang ditata pak Jokowi, penataan dan izin," kata dia.
Beberapa waktu lalu, Jokowi pernah menyampaikan ide menyediakan rumah susun pro rakyat atau apartemen murah dengan cicilan sekitar Rp 1,5 juta. Namun, cicilan sebesar itu tidak mengikat. Besar kecilnya cicilan akan disesuaikan dengan pendapatan masyarakat.
Untuk kelas bawah, kata Jokowi, akan dibantu dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta. Rencananya, apartemen murah tersebut akan dibangun tahun ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menuturkan bantuan pangan dilanjutkan apabila anggaran tercukupi.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaKabarnya, AHY akan menggantikan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Timnas AMIN mengklaim sejauh ini tidak memobilisasi pejabat publik yang masih berafiliasi dengan pemerintah.
Baca SelengkapnyaNetralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.
Baca SelengkapnyaGus Yahya pun meminta semua pihak untuk tidak berlarut-larut dalam isu pemakzulan Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI AU kuat, namun bukan berarti manakut-nakuti musuh dan perang dengan negara lain.
Baca Selengkapnya