BPS sebut rata-rata upah buruh industri di Indonesia turun
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data mengenai rata-rata upah buruh industri pada triwulan II 2013. Dari data BPS, rata-rata upah buruh secara nominal maupun riil mengalami penurunan dibandingkan triwulan I 2013.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, secara nominal rata rata upah buruh seluruh industri mengalami penurunan 2,51 persen dari Rp 1.619.400 menjadi Rp 1.578.700. Secara riil, rata-rata upah buruh seluruh industri juga mengalami penurunan 3,38 persen dari Rp 1.166.900 menjadi Rp 1.127.400.
Suryamin juga merinci per sektor industri. Upah buruh industri tembakau atau rokok pada triwulan II 2013 mengalami peningkatan 1,32 persen dibanding triwulan sebelumnya.
"Secara nominal ini naik dari Rp 1.169.300 menjadi Rp 1.184.800. Secara riil naik dari Rp 842.600 menjadi Rp 846.100," ucap Suryamin di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/11).
Upah buruh industri furnitur secara nominal juga turun 0,14 persen dari Rp 1.506.500 menjadi Rp 1.504.400. "Secara riil ini juga turun 1,03 persen," katanya.
Sedangkan untuk buruh industri semen atau kapur mengalami peningkatan 0,45 persen dari Rp 1.848.500 menjadi Rp 1.856.800. "Secara riil rata rata upah buruh ini justru turun sebesar 0,45 persen," sambungnya.
Sementara upah buruh industri logam rata-rata upah mengalami peningkatan 0,22 persen dari Rp 2.090.400 menjadi Rp 2.094.900 per bulan. "Secara riil rata rata upah buruh ini mengalami penurunan 0,68 persen," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaTernyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, OJK Sebut 20 BPR Bakal Ditutup Sepanjang Tahun 2024
Secara keseluruhan, pertumbuhan BPR di Indonesia masih bagus. Namun masih terdapat beberapa BPR yang bermasalah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaDukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023
Persentase pekerja perempuan di BCA juga mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.
Baca SelengkapnyaBeras dan Rokok Jadi Komoditas Pengeluaran Terbesar Warga Jakarta
Berdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnya