BPS prediksi neraca perdagangan April bakal defisit

Merdeka.com - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo menyebut bulan April ini neraca perdagangan diprediksi defisit. Pasalnya, defisit ini menjadi kondisi musiman kinerja perdagangan Indonesia.

Namun, dia menegaskan defisit yang akan terjadi tidak bakal besar. "Kita harapkan April ini tak terjadi siklus seperti tahun 2013 dan 2014 yang defisitnya paling tinggi diantara bulan-bulan lain. Kalau pun terjadi defisit, saya kira kecil lah, tidak akan besar," kata Sasmito di Jakarta, Rabu (15/4).

Sasmito mengingatkan pemerintah lebih menggenjot ekspor untuk menekan defisit pada April ini. Peluang terjadinya defisit semakin nyata karena pihaknya melihat harga dari beberapa harga komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti crude palm oil (CPO), kakao, coklat, timah, karet dan sebagainya masih melemah.

"Maka itu saya harap agar pemerintah terus mendorong produksi untuk meningkatkan ekspor meski harga melemah. Kalau masih bertahan di situ dengan produksi meningkat atau bahkan harga (komoditi) itu bakal naik, tentu ini bisa memperkuat ekspor kita," terangnya.