BPS optimistis tol laut mampu tekan inflasi
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama Januari-Februari 2016, jumlah penumpang angkutan laut mengalami peningkatan 48,44 persen dibanding periode yang sama 2015 sebesar 2,9 juta orang. Bahkan, jumlah barang yang diangkut juga mengalami kenaikan sebesar 9,01 persen atau 39,7 juta ton.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan peningkatan tersebut dipengaruhi oleh pembangunan tol laut di sejumlah tempat. Imbasnya memperlancar arus penumpang maupun logistik.
"Pengaruh tol laut sudah terlihat dari jumlah penumpang laut dan barang yang diangkut. Seperti kenaikan 9 persen barang yang diangkut punya dampak ke ekonomi karena termasuk barang yang diperjualbelikan," kata Sasmito di kantor BPS, Jakarta, Jumat (1/4).
Tol laut yang sudah digunakan yakni Tanjung Priok-Natuna, Tanjung Perak-Merauke, Tanjung Perak-Waingapu, Tanjung Perak-Timika. Sedangkan tol laut yang belum selesai dibangun adalah Tanjung Priok-Biak, dan Makassar-Ternate-Bacan.
Dengan adanya pembangunan tol laut dia berharap agar inflasi bisa menurun di berbagai daerah. Sebab, selama bulan Maret 2016 inflasi mencapai 0,19 persen, dengan demikian inflasi sepanjang tahun ini sudah mencapai 0,62 persen.
"Inflasi relatif kecil meski terjadi kenaikan bawang dan cabai nampaknya tidak diintervensi dan yakin dengan sistem perbaikan distribusi dengan tol laut dan perbaikan energi seperti BBM dan sebagainya, inflasi bisa terkendali," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaMendag: Inflasi Tahun 2023 Sebesar 2,61 Persen Terendah Sejak Tahun 1999
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDua Jalur Laut Perdagangan Dunia Kritis, Siap-Siap Inflasi Mengancam Perekonomian Global
Jika kondisi di Terusan Suez dan Terusan Panama tidak kembali kondusif, bisa berdampak pada peningkatan inflasi.
Baca Selengkapnya