BPS Ingatkan Pemerintah Waspadai Musim Kemarau
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto meminta kepada pemerintah untuk mengantisipasi musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober 2019 mendatang.
Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga pasokan produksi bahan pangan. Sebab, komponen tersebut kerap memberikan andil terhadap inflasi.
"Musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung sampai dengan bulan Oktober pasti akan berdampak pada produksi bahan pangan. Itu perlu diwaspadai pemerintah untuk menjaga pasokan," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (2/9).
Berdasarkan catatan BPS, kelompok bahan makanan pada Agustus 2019 menjadi penyumbang inflasi pada periode tersebut. Komoditas dominan yang memberi andil inflasi yakni adalah cabai merah yang menyumbang sebesar 0,01 persen, dan cabai rawit sebesar 0,07 persen
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro mengingatkan pentingnya antisipasi atas datangnya musim kemarau yang dapat berdampak pada turunnya produksi hasil pertanian.
Darori mengatakan, potensi terjadinya puso dan gagal panen pada tahun ini bisa diantisipasi melalui sistem pengairan yang baik. Namun, pemeliharaan waduk maupun saluran irigasi yang ada saat ini belum sepenuhnya dilakukan dengan optimal.
"Ketika kita butuh air, justru kita tidak punya air. Maka saya usulkan kepada pemerintah, selain membangun waduk baru, waduk lama juga dipelihara. Sehingga bisa digunakan masyarakat di musim kemarau," kata Darori.
Selain itu, dia mengharapkan pemerintah juga memberikan perhatian kepada kebijakan subsidi usai masa panen bagi para petani dan jaminan atas kepastian harga hasil panen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bansos Beras Diperpanjang Hingga Maret 2024, Bapanas: Bukan Alat Kampanye
Masa panen diprediksi bergeser di bulan Mei hingga Juni.
Baca SelengkapnyaStok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaBeras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan
Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca SelengkapnyaBulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnya