BPOM catat peredaran makanan kedaluwarsa sepanjang Ramadan Rp 4,5 M
Merdeka.com - Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparringa mengungkapkan pihaknya menemukan untuk produk kedaluwarsa pada Ramadan kali ini bernilai mencapai Rp 4,5 miliar. Sedangkan, produk rusak bernilai mencapai Rp 1,4 miliar.
Roy menilai, masuknya produk ilegal berasal dari pelabuhan Dumai, Riau dan menyebar melalui pelayaran antar pulau.
"Jadi temuan yang menarik itu sebetulnya adalah pelayaran antar pulau, bukan dari luar negeri langsung ke Tanjung Priok," ujar Roy di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (7/7).
Sejak awal tahun ini, BPOM telah menemukan berbagai produk pangan ilegal kedaluwarsa dan rusak dengan nilai total sekitar Rp 27 miliar.
"Jadi kalau dilihat proporsi didominasi produk ilegal 78 persen, rusak 5 persen, kedaluwarsa 16 persen. Hingga hari ini. Seperti tahun tahun yang lalu, awalnya kedaluwarsa tetapi ilegal ini tetap mendominasi," jelasnya.
Dia menambahkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, terjadi kenaikan 13 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaPermintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024
Untuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaBadan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya
Kepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaIbu-Ibu Wajib Tahu! Ini Dampak Buruk Bagi Kesehatan saat Rendang dan Opor Ayam Dipanaskan Berulang
Makanan bersantan kerap disajikan saat momen Lebaran
Baca SelengkapnyaPBNU Tanggapi Kebijakan Kemenag soal Label Produk Non-Halal
Pemerintah akan mulai memberlakukan kewajiban sertifikasi halal pada 18 Oktober 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaMencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaPupuk Kaltim Gelontorkan Rp3 Miliar Selama Ramadan, untuk Apa Saja?
Bantuan ini diberikan kepada perwakilan masyarakat sekitar Kantor Pusat Pupuk Kaltim.
Baca SelengkapnyaAda Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia
Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca Selengkapnya