BPJS Kesehatan incar 700.000 warga Papua bergabung jadi anggota
Merdeka.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyatakan sebanyak 700.000 masyarakat di wilayah Papua dan Papua Barat belum tercover BPJS. BPJS Kesehatan menggandeng Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat untuk pendaftaran warga Papua menjadi anggotanya.
Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional XII Papua dan Papua Barat Hidayat Simantapura di Jayapura, Kamis, mengatakan belum tercovernya 700.000 masyarakat ini karena kondisi geografis yang sulit dan masih banyaknya warga belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Jumlah peserta BPJS Kesehatan di Papua dan Papua Barat hingga kini tercatat 3,5 juta orang dan 700 ribu di antaranya belum tercover oleh kami," ujarnya seperti dilansir Antara, Kamis (30/7).
Dia menjelaskan salah satu keuntungan dalam program ini adalah peserta Asuransi Kesehatan (Askes) secara otomatis akan menjadi peserta BPJS Kesehatan.
"Untuk mengatasi kendala 700.000 orang yang belum tercover tadi, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat untuk pengecekan NIK," ujarnya.
Dia menuturkan salah satu syarat utama agar dapat menjadi peserta BPJS Kesehatan adalah harus memiliki NIK dan di Papua serta Papua Barat belum semua masyarakatnya mempunyai nomor identitas ini.
"Jadi salah satu langkah yang akan kami ambil adalah memberikan keringanan kepada peserta Jamkesda yang berintegrasi dengan BPJS Kesehatan bahwa hingga 1 Januari 2016, meskipun belum memiliki NIK namun masih bisa mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya juga akan mendorong Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat agar terus melakukan perekaman sehingga masyarakat yang belum memiliki NIK dapat terakomodir dan akhirnya bisa menjadi peserta BPJS Kesehatan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaHal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ribuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca SelengkapnyaKorban luka akibat kerusuhan saat iring-iringan prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, mencapai 14 orang.
Baca SelengkapnyaTambah Anggota Keluarga di BPJS Kesehatan Bisa Lewat Ponsel, Ini Cara dan Syaratnya
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaNegara diminta mengakomodasikan peningkatan sumber daya manusia bagi anak-anak Suku Dayak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnya