Bos PT Bukit Asam akan Bangun PLTS di Area Bekas Tambang Batubara
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arviyan Arifin mencatat bahwa sebagian besar Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dihasilkan saat ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dari 440 gigawatt (GW) yang dihasilkan, sebanyak 273 GW di antaranya merupakan potensi dari tenaga surya.
"Dari presentasi EBT itu, potensi terbesarnya berasal dari surya yaitu 273 GW. Itu artinya lebih dari 50 persen," kata Arviyan dalam Webinar Potret Energi Indonesia di acara Tempo Energy Day 2020, Jakarta, Rabu (21/10).
Melihat tersebut, Bos Bukit Asam ini ingin turut andil dalam menciptakan sumber energi baru untuk kebutuhan nasional. Dia mengaku perusahaannya bakal mengembangkan PLTS di berbagai lahan bekas tambang. Semisal di Tambang Batubara Ombilin, Sawahlunto, Sumatera Barat dan Tanjung Enim, di Muara Enim, Sumatera Selatan.
"Kita sudah punya persiapan untuk kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya kita di bekas tambang kita itu ada di Ombilin dan Tanjung Enim," kata dia.
Di Ombilin, PT Bukit Asam memiliki lahan bekas tambang seluas 2.000 hektare. Bila untuk menghasilkan 1 MG membutuhkan lahan 1 hektar, maka ada potensi EBT sebanyak 1.000 megawatt.
Potensi di Tanjung Enim
Begitu juga dengan di Tanjung Enim, pihaknya memiliki lahan 95.000 hektare. Jika 5.000 hektare dijadikan sebagai PLTS, maka akan ada tambahan 5.000 megawatt.
Hanya saja, masalah yang dihadapi perusahaan terkait insentif yang diberikan pemerintah untuk program PLTS ini. Menurutnya pemerintah harus memberikan insentif bagi perusahaan yang mengembangkan PLTS ini.
"Masalahnya adalah bagaimana insentif atau support pemerintah untuk mengembangkan tenaga surya ini karena kalau tenaga surya ini kan harus ada lahan yang luas," kata dia.
Sejauh ini, Bukit Asam sudah bekerja sama dengan Angkasa Pura II untuk membuat PLTS di kawasan Bandar Udara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten. Penggunaan surya panel di bandara internasional ini diklaim sudah bisa memenuhi setengah kebutuhan listrik yang diperlukan.
"Sebagian penggunaan listrik di Cengkareng akan gunakan PLTS yang dikerjakan PTBA," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2
Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaPLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaGantikan Batu Bara, 30 Ton Olahan Sampah Dipasok ke Pabrik SBI untuk Jadi Bahan Bakar
Langkah ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membantu perusahaan mendapatkan sumber energi alternatif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa
PLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Baja Ini Gunakan PLTS Atap untuk Kurangi Emisi Karbon, Jadi Salah Satu Terbesar di Jawa Barat
GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaDirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaSolusi Anies untuk Transisi Energi Batu Bara yang Tidak Menimbulkan Penderitaan Rakyat
Anies mengakui transisi energi kepada yang lebih ramah lingkungan harus segera dilakukan
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca Selengkapnya