Bos Perbanas: Institusi pemerintah doyan cari bunga tinggi
Merdeka.com - Ketua Perbankan Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai wajar banyaknya nasabah kaya di Indonesia yang minta bunga tinggi pada perbankan. Bahkan, bunga simpanan yang diminta melebihi ketentuan bunga yang diterapkan LPS.
Sigit justru menyayangkan sikap institusi pemerintah yang doyan mencari bunga tinggi. Ini kemudian mendorong perbankan untuk terus menaikkan suku bunga demi mendapatkan likuiditas.
"Seharusnya institusi yang berkaitan dengan pemerintah harus jadi pelopor untuk menaruh dana bukan hanya mencari bunga tinggi. Perilakunya lebih ditertibkan, kalau perusahaan besar mencari bunga tinggi, ya susah," ucap Sigit ketika ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (23/9).
Perbankan berani menaikkan bunga simpanan di atas ketentuan LPS karena ketatnya likuiditas. Perbankan melakukan segala cara agar dana masyarakat bisa tersimpan di perbankan. Akibatnya bank mengalami perang suku bunga.
"Istilah perang menakutkan, yang terjadi emang bank haus berebut untuk mempertahankan likuditas masing-masing, salah satunya memang memberi bunga tinggi. Kalau kolektif semua itu yang terjadi seperti sekarang ini. Bagi bank likuiditas sangat penting, is the king," tegasnya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca Selengkapnya