Bos OJK Sebut Ada Tanda-Tanda Pasar Saham Dunia Bakal Rebound
Merdeka.com - Kondisi perekonomian dan keuangan dunia saat ini telah terdampak besar akibat pandemi virus Corona atau Covid-19. Kondisi itu juga membuat banyak negara-negara berkembang pertumbuhan ekonominya terkoreksi, termasuk Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan sentimen negatif tersebut telah terjadi di seluruh dunia. Hal ini tercermin dari kondisi pasar saham global disetiap negara mengalami penurunan yang luar biasa karena virus corona.
"Meskipun awalnya cukup bagus tapi pelan-pelan karena ruang gerak sektor ekonomi dan usaha ini semakin sempit karena dampak covid ini lambat laut sektor rill dan keuangan ini kena dampak," kata Wimboh dalam video conference di Jakarta, Minggu (5/4).
Akibat pandemi ini indeks harga saham di beberapa negara sempat anjlok. Di mana di Amerika Serikat minus 26 persen. Filipina berkisar 31,5 persen, Thailand minus 27,65 persen, Singapura 25,5 persen, Malaysia 15,25 persen, China minus 9,38 persen.
"Indonesia tidak terkecuali, IHSG melemah 26,61 persen secara year to date," kata dia.
Kendati begitu, saat ini pergerakan indeks harga saham gabungan di Indonesia sudah relatif membaik. Selama seminggu terakhir IHSG sudah masuk dalam zona hijau.
"Dan di seluruh dunia sama sudah mulai merangkak. Di belahan dunia juga mulai membaik. Ini tanda2 akan rebound. Dan ini tentunya berapa cepat di masing-masing negara ini bagaimana memberikan penyanggah dan sektor keuangan ini untuk tidak terpengaruh dampak covid," tandas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya