Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos OJK: Pelemahan Rupiah hanya sementara

Bos OJK: Pelemahan Rupiah hanya sementara Ketua OJK Wimboh Santoso. ©2017 merdeka.com/idris

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) sedikit tertekan beberapa hari ini. Bahkan, Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.800 per USD.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, pelemahan Rupiah ini hanya sementara saja. Ini sebagai dampak kabar atau isu The Fed atau bank sentral AS yang akan menaikkan suku bunga.

"Pelemahan Rupiah temporer (sementara) saja, seperti pada Mei 2013 dulu The Fed akan menaikkan suku bunga. Market memang begitu. Market jangan sampai kena pancing," kata Wimboh akhir pekan lalu.

Wimboh mencontohkan, pada Mei 2013 lalu kondisi melemahnya Rupiah juga sempat terjadi. Pelemahan merupakan reaksi kecil dari investor yang nantinya akan berhenti sendiri.

"Reaksi kecil saja yang nanti akan reda," tegasnya.

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Senin (5/3). Rupiah tadi pagi dibuka di Rp 13.747 per USD atau masih menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.757 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung bergerak melemah usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar sempat menyentuh level Rp 13.765 per USD pada pukul 11.00 WIB. Saat ini, Rupiah menguat tipis ke 13.755 per USD.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta mengatakan, melemahnya Rupiah didorong oleh rencana The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) untuk menaikkan suku bunganya.

"Indikasi dari kebijakan bank sentral Amerika serikat yang berencana menaikkan Fed Fund Rate itu. Minimal 3 kali bahkan 4 di tahun ini," ujar Arif di Jakarta, Sabtu (3/3).

Selain itu, posisi neraca perdagangan Indonesia dari Januari sampai Februari yang relatif negatif turut memberikan kontribusi pada terdepresiasinya rupiah. "Salah satunya mungkin karena tekanan harga minyak yang meninggi. Kita lihat juga posisi current account kita yang kembali ke defisit," kata dia.

Untuk itu, strategi untuk kembali menguatkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia harus dengan meningkatkan ekspor dengan neraca perdagangan yang surplus. "Kan kalau ekspornya naik, meningkatkan devisa," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga harus menjaga keseimbangan harga di pasar, sebab harga akan sangat berpengaruh terhadap inflasi. "Menjaga keseimbangan harga di pasar. Karena akan berpengaruh terhadap inflasi. Transmisinya walaupun perlahan-lahan akan berpengaruh terhadap inflasi," tandasnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
SEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya

SEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya

Jangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Pinjol Masih Meresahkan Masyarakat Usai Bunga Diturunkan, Benarkah?

Pinjol Masih Meresahkan Masyarakat Usai Bunga Diturunkan, Benarkah?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan bunga.

Baca Selengkapnya