Bos OJK Optimis Industri Pasar Modal Akan Lebih Kuat Tahun Depan
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal di sepanjang tahun 2020, termasuk dalam sektor pasar modal. Sempat terjatuh beberapa kali, industri pasar modal mulai menunjukkan geliatnya hingga akhir tahun.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, meskipun terkoreksi, industri pasar modal menorehkan pencapaian yang cukup baik. Dirinya yakin, pencapaian tersebut bisa berkontribusi terhadap kinerja pasar modal di tahun 2021 mendatang.
"Besar harapan kami, capaian yang baik di tahun ini menjadi katalis positif bagi kinerja pasar modal di tahun depan dan berkontribusi untuk bangkitnya perekonomian Indonesia. Mari kita bangun optimisme bahwa setelah melewati ujian ini, kita akan lebih kuat dan resilient dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan" ujar Wimboh dalam penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) secara virtual, Rabu (30/12).
Dia menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan LPS akan selalu berupaya untuk menyiapkan berbagai kebijakan dan inisiatif yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Menurutnya, kepercayaan investor dan pelaku pasar modal terhadap fundamental dan prospek ekonomi Indonesia serta integritas dari pasar modal Indonesia sangat penting bagi pengembangan industri pasar modal nasional.
"Kami juga ingin mengapresiasi seluruh pihak, baik Pemerintah, Bank Indonesia, LPS, SRO dan seluruh pelaku di industri pasar modal atas kerjasamanya yang baik selama ini, karena tanpa adanya kerja sama dan koordinasi yang baik, maka capaian tersebut tidak dapat terwujud," katanya.
Selain itu, dia juga turut mengapresiasi langkah pemerintah menerbitkan UU Nomor 9 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Menurutnya, hal ini bisa membantu kinerja industri pasar modal ke depan, baik dalam bentuk insentif fiskal (baik PPh Badan maupun pajak dividen) serta penyederhanaan proses penerbitan Obligasi Daerah.
"Kami percaya, ke depan kebijakan ini akan menstimulasi kalangan korporasi untuk go public dan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di pasar modal nasional sehingga dapat menambah daftar capaian pasar modal kita," tuturnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaAdanya ruang untuk inovasi ini dapat membuka akses ke pasar baru, dimana hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya