Bos OJK Optimis IHSG Tembus 7.000 dalam Waktu Dekat
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menyentuh level 7.000. Bahkan, pencapaian level cemerlang IHSG itu diyakini akan terjadi dalam waktu dekat.
"(IHSG) ini bisa naik terus, bisa tembus ke 7.000 tidak terlalu lama. Kita lihat saja, bisa tembus 7.000 dalam waktu tidak terlalu lama," ujarnya dalam acara Wedangan IKA UNS Seri XLIII, ditulis Minggu (7/2).
Dia menjelaskan, potensi kenaikan IHSG itu akibat mulai pulihnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal. Menyusul upaya keras otoritas bersama stakeholders terkait untuk menjaga pergerakan IHSG agar tetap hijau di masa kedaruratan kesehatan akibat Covid-19.
"Sehingga mereka balik (ke pasar modal) kembali. Terutama investor ritel," terangnya.
Proyeksi atas penguatan IHSG itu juga dikarenakan derasnya aliran dana yang masuk ke pasar modal Indonesia sejak awal tahun 2021 total mencapai Rp 36,6 triliun. Rinciannya, sebanyak Rp24,3 triliun di bulan Januari 2021 dan sebanyak Rp12,25 triliun di bulan Februari 2021.
Bahkan, nilai aliran modal yang akan masuk ke pasar modal tanah air diprediksi akan terus mengalami peningkatan disepanjang tahun ini. "Ini karena investor sambil menunggu normalisasi sektor riil bisa mengalokasikan danaya di pasar modal. Untuk itu, kami juga sudah antisipasi membatasi supaya market tidak terlalu bullish di tahun 2021 ini," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaOJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaOJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024
Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.
Baca SelengkapnyaOJK Luncurkan Roadmap Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028, Ini Isi dan Tujuannya
Peluncuran ini sejalan dengan mandat UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Baca SelengkapnyaSosok Pendiri Toko Daiso, Meninggal Dunia Usia 80 Tahun dan Tinggalkan Kekayaan Rp29,7 Triliun
Yano meninggalkan kekayaan sebesar USD1,9 miliar setara dengan Rp29,7 Triliun lebih, menurut Indeks Milliarder Bloomberg.
Baca Selengkapnya