Bos OJK: Digitalisasi Percepat Penyaluran Bansos
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso membeberkan pentingnya pemanfaatan digitalisasi di seluruh lembaga keuangan. Salah satunya untuk percepatan realisasi aneka bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
"Alokasi bansos sangat terbantu oleh digitalisasi di lembaga keuangan. Bayangkan kalau tidak ada data penerima bansos di platform digital. Maka kita harus mencari siapa penerima (bansos) yang berhak. Ini akan membutuhkan waktu lama," ujar dia dalam webinar HUT Partai Golkar ke-56, Rabu (21/10).
Wimboh mengatakan, pemanfaatan digitalisasi yang kian membaik di berbagai lembaga keuangan dalam negeri sangat mempengaruhi percepatan realisasi bansos. Mengingat kian mudahnya proses pengumpulan dan verifikasi data masyarakat calon penerimaan manfaat bansos.
"Karena digitalisasi membuat waktu verifikasi tidak jadi lama dan lebih akurasinya. Tentunya akan lebih memudahkan kita semua untuk alokasi bansos," terangnya.
Partisipasi Kementerian
Wimboh menyebut, OJK selaku mitra pemerintah terus mendorong lembaga keuangan untuk senantiasa meningkatkan pemanfaatan digitalisasi. Pun, kementerian/lembaga juga diharapkan ikut berpartisipasi aktif memasuki ekosistem digital guna menyukseskan program pemerintah.
"Ini akan kita dorong percepatan digitalisasi agar semua platform digital bisa lebih maksimal. Semua lembaga keuangan harus mulai. Demikian juga Kemenkop UKM dan lainnya untuk melakukan transformasi digital. Ini semua bagaimana kita mulai mendorong untuk manfaat digitalisasi," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaBegini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaBRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!
Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaWapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca Selengkapnya