Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos OJK Beberkan Kebijakan Pemerintah Bertahan di Tengah Pandemi

Bos OJK Beberkan Kebijakan Pemerintah Bertahan di Tengah Pandemi Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso. ©2021 IKetua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso

Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso membeberkan kebijakan pemerintah dalam menangani covid-19. Upaya-upaya pemerintah dan pandangan pengamat pun dituangkan dalam buku berjudul Le Parle Covidnomics.

Dia mengatakan upaya pemerintah dengan penerapan PPKM dimaksudkan untuk menata kerumunan agar tak berlebihan. Kemudian, percepatan vaksinasi bisa disebar merata ke seluruh daerah sehingga semakin banyak penerimanya.

"Menghindari penyebaran covid, distribusi vaksin butuh waktu, persiapkan rumah sakit gak gampang, sehingga mobilitas orang (jadi hal) penting untuk dikendalikan, menjaga agar tak terdampak covid," katanya dalam Edukasi dan Sosialisasi Bedah Buku, Le Parle Covidnomics, Selasa (31/8).

Menurutnya, guna mendukung berbagai upaya pemerintah tersebut, poin pentingnya adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan. "Kita tahu adanya covid ini masalah kesehatan, tapi obatnya adalah kita yang utama menjaga agar kita tak kena covid -19 sehingga kita masing-masing harus jaga diri kita dengan berbagai prokes," katanya.

Dia pun membeberkan sektor-sektor yang terdampak covid-19. Seperti turunnya mobilitas ada berbagai pihak yang tak bisa meraih pendapatan. Misalnya, sopir ojek yang tak bisa beroperasi, warung yang tidak buka, hingga taksi yang tak kunjung mendapat penumpang. Untuk itu, pemerintah memberikan bantuan dengan menyallurkan bansos.

Selain itu, sektor UMKM juga terdampak cukup besar. Namun, ini juga memberikan dampak ke seluruh sektor pengusaha. Melihat fenomena tersebut, ia mengatakan mengeluarkan kebijakan untuk meringankan beban-beban pengusaha.

Misalnya, dengan relaksasi cicilan ke bank untuk sementara agar pelaku usaha tak dikejar untuk biaya sewa sehingga bisa fokus terlebih dahulu kepada pemulihan usahanya. "Dampak ke pengusaha terutama UMKM ini jadi luar biasa dampaknya. Apa yang bisa kita lakukan, agar umkm bisa survive sementara yang pemerintah menyelesaikan kesehatan," katanya.

Menurutnya, upaya OJK yang tergabung dalam Financial Stability Committee bersama dengan pemangku kepentingan lainnya menciptakan berbagai kebijakan agar masyarakat bisa bertahan dan akhirnya bangkit lagi. Salah satunya dengan melonggarkan budget pemerintah.

"Defisit di tahun 2022 diprediksi 4,8 persen, ini dilakukan untuk bisa menyangga agar bisa survive, agar masyarakat tidak kelaparan dan juga anggaran diperlukan untuk mulai menstimulasi agar bisa recovery," tuturnya.

Ekonomi Baru

Kemudian, dengan kondisi ekonomi domestik Indonesia yang ditopang oleh konsumsi, baik konsumsi masyarakat dan pemerintah, maka perlu ada sumber ekonomi baru. Hal ini yang dia katakan juga tertuang dalam buku Le Parle Covidnomics.

Sejak masuk 2021, pihaknya telah mulai mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru. Pasalnya, tak bisa selalu bergantung pada tingkat konsumsi masyarakat yang bergantung pada mobilitas.

"Pemerintah untuk penanganan Covid-19 dengan pembatasan masyarakat, ini pasti konsumsi turun, orang di rumah makan alakadarnya, Gak bisa mengunjungi keluarga, dampaknya luar biasa, transportasi tidak laku, konsumsi tidak laku," katanya.

Kendati demikian, pemerintah telah menemukan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang juga telah diinisasi. Misalnya produksi pertanian tak hanya menjual bahan mentah tetapi barang jadi.

"Bagaimana produksi pertanian kita perbesar kita efektifkan kita biayai lantas kita olah, olahan itu dilakukan terintegrasi dan modern dan bisa diekspor. Ini mulai dari beras, tomat, cabai, ini sekarang kita telah terjadi over produksi bisa ganggu harga, kalau tidak diserap harganya turun," katanya.

Bahkan terkait penjualan di dalam negeri, Indonesia bisa memanfaatkan digitalisasi UMKM dengan menjualnya secara online. Sementara itu, terkait buku yang merangkum tentang upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak untuk bisa bertahan di masa pandemi, Wimboh meminta ada lanjutan buku tersebut yang membahas tentang recovery.

"Harus dilanjutkan episode recovery, dan ini akan berikan sumbangsih kepada generasi muda, ke kita semua, sehingga kita pahami bagaimana pemangku kepentingan dan pengusaha bersama-sama bangkit," katanya.

Reporter: Arief Rahman H.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya

Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kemenkeu Rasio Utang Prabowo-Gibran Seperti Pandemi Covid-19
Penjelasan Kemenkeu Rasio Utang Prabowo-Gibran Seperti Pandemi Covid-19

Prabowo mengakui manajemen utang perlu dilakukan dengan hati-hati.

Baca Selengkapnya