Bos Mayapada Group jual dolar hingga Rp 2 triliun
Merdeka.com - Seorang pengusaha di Indonesia, investor, filantropis, sekaligus pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir telah menukarkan dolar Amerika Serikat (AS) kepada Gubernur Bank Indonesia (BI). Jumlah uang yang ditukar sebanyak USD 93 juta+55 juta dolar Singapura atau sekitar Rp 2 triliun.
"Jadi kita berikan bukti pada Pak Gubernur bahwa minggu lalu total kita menggantikan USD 93 juta+ 55 juta dolar Singapura. Ini setara Rp 2 triliun lebih sedikit," ujar dia Gedung BI, Jakarta, Senin (15/10).
Pengusaha berusia 66 tahun ini menyatakan, dolar yang ditukarkannya merupakan milik pribadi, bukan milik perusahaan. "Ini pribadi. Dipindahkan dari Singapura, termasuk dari konfidensial bank. (Baru sekarang?) tidak ada yang terlambat," ungkap dia.
Dia mengungkapkan, alasan utamanya menukarkan dolar ke rupiah dalam jumlah besar untuk membantu menstabilkan mata uang nasional ini. Terlebih saat ini rupiah telah menembus level Rp 15.200 per dolar AS.
"Kita kalau setor modal bisa rupiah dan dolar, tapi sekarang kita tahu bahwa rupiah ini dalam keadaan masih mencari posisi yang terbaik," imbuhnya.
Nantinya, uang yang ditukarkan tersebut akan masuk setorkan kepada Bank Mayapada untuk memperkuat permodalannya. Selain itu, dirinya tidak berniat untuk menginvestasikan dananya tersebut ke instrumen lain seperti saham.
"Uangnya kita setorkan untuk Bank Mayapada, untuk memperkuat permodalan perbankan. Untuk right issue. Tidak main saham," jelasnya.
Selain menukarkan dolar, saat program pengampunan pajak (tax amnesty) digelar oleh pemerintah, Tahir menyatakan dirinya juga ikut dalam program tersebut dan membawa pulang dananya ke Indonesia.
"Sebagai seorang warga negara, kebetulan kita juga sudah lakukan tax amnesty. Jadi saya pikir dari pada ditaruh di luar negeri, kembalikan ke sini dulu saja. Waktu itu ada rencana untuk aksi korporasi di Singapura, dan kita bayar tax amnesty-nya 4 ersen karena waktu itu tidak termasuk repatriasi. Dan sekarang kita kembalikan ke Indonesia," ungkap dia.
Tahir mengungkapkan, tidak ada alasan khusus mengapa baru menukarkan dolarnya sekarang. Menurut dia, tidak ada kata terlambat untuk membantu rupiah untuk kembali menguat. "Tidak ada yang terlambat," tandas dia.
Diketahui, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih melemah. Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 15.230 per USD atau melemah tipis dibandingkan penutupan minggu lalu di level Rp 15.197 per USD.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaSosok Pendiri Toko Daiso, Meninggal Dunia Usia 80 Tahun dan Tinggalkan Kekayaan Rp29,7 Triliun
Yano meninggalkan kekayaan sebesar USD1,9 miliar setara dengan Rp29,7 Triliun lebih, menurut Indeks Milliarder Bloomberg.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Minta Suntikan Dana Rp44 Triliun di 2025, Diberika kepada 16 Perusahaan BUMN
Usulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Otorita IKN: Target 2024 Rp100 Triliun Investasi
Pemilu 2024 diyakini tidak akan mengganggu investor yang masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Gurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca Selengkapnya