Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Bank Mandiri bungkam soal pencaplokan BTN 'di bawah meja'

Bos Bank Mandiri bungkam soal pencaplokan BTN 'di bawah meja' Dirut Bank Mandiri. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Isu penyerahan saham pemerintah di Bank Tabungan Negara (BTN) pada Bank Mandiri semakin kencang berhembus. Kabar itu makin kuat setelah Direktur Utama BTN Maryono membenarkan bahwa pemerintah akan melepas 60,14 persen sahamnya di bank tersebut pada 21 Mei 2014 atau bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN.

Rencana ini dilakukan tanpa pembicaraan dengan direksi BTN. Serikat Pekerja BTN menyebut langkah pemerintah ini sebagai kebijakan 'di bawah meja' lantaran tidak dilakukan secara transparan. Padahal BTN perusahaan terbuka.

Direktur Utama Bank Mandiri Tbk (BMRI) Budi Gunadi Sadikin enggan mengomentari rencana pemerintah memberikan saham di BTN ke Bank Mandiri. Budi menjelaskan, urusan perubahan komposisi saham dalam perusahaan pelat merah diserahkan ke pemegang saham.

"Tanya pemegang saham dan itu tergantung pemegang saham," ujar Budi Gunadi di BPK, Jakarta, Rabu (16/4).

Untuk diketahui, rencana pemerintah membentuk holding bank BUMN semakin terlihat setelah muncul kabar pelepasan saham pemerintah di BTN kepada Bank Mandiri pada semester pertama tahun ini.

Menurut sumber merdeka.com, rencana konsolidasi kedua bank tersebut telah dibahas sejak Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Alasan menjual ke Bank Mandiri, karena inti bisnis BTN yaitu pembiayaan perumahan sejalan dengan Mandiri. "Akan diambil BMRI, kan BMRI juga punya kredit rumah. Jadi masih inline (sesuai-red)," ujar sumber merdeka.com yang berada di pemerintahan, Selasa (15/4).

Dia mengatakan rencana pelepasan saham pemerintah tersebut diagendakan dalam RUPS Luar Biasa pada Mei mendatang. Untuk diketahui, pemerintah menguasai saham BTN sebesar 60,14 persen, sedangkan 39,86 persen dimiliki oleh masyarakat.

Rencana pelepasan saham pemerintah tersebut tertuang dalam surat Kementerian BUMN tertanggal 11 April nomor SR-161/MBU/04/2014 ditujukan kepada Direktur Utama. Isinya menambahkan agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang akan digelar Mei 2014 persetujuan prinsip atas perubahan pemegang saham perseroan.

Dirut BTN Maryono tidak menyebut pihak mana yang akan mengambil saham pemerintah di bank tersebut. "Oh itu iya (pelepasan saham pemerintah). Itu inisiatif dari pemegang saham," katanya.

Maryono mengakui dirinya telah menerima surat dari Kementerian BUMN. Isinya, meminta direksi BTN memasukkan agenda pelepasan saham pemerintah dalam RUPSLB 21 Mei mendatang.

"Mengenai pemindahan saham itu kewenangan pemegang saham, manajemen fokus mengenai kinerja gitu," ujar Maryono

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya
BTN Masuk 3 Besar Perusahaan Kategori Pengembangan Karier Terbaik di Indonesia
BTN Masuk 3 Besar Perusahaan Kategori Pengembangan Karier Terbaik di Indonesia

Situs pencarian kerja Linked In menobatkan Bank BTN sebagai perusahaan dengan pengembangan terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil

Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan
RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan

Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil
Menkominfo Soal Suap SAP: Kasus Lama, Skalanya Terlalu Kecil

Budi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP

Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut

Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya

Baca Selengkapnya
Perkuat SDM, Pemkab Taliabu Gelar Bimtek Penatausahaan Keuangan Berbasis SPID
Perkuat SDM, Pemkab Taliabu Gelar Bimtek Penatausahaan Keuangan Berbasis SPID

Aliong Mus pun mengucapkan rasa terima kasih kepada narasumber atas kesediaanya memberikan materi

Baca Selengkapnya