Bos Lion Grup menolak lepas saham ke publik
Merdeka.com - Lion Grup menolak melantai di bursa saham melalui mekanisme penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Salah satu alasannya, untuk masuk bursa saham tidak hanya membutuhkan kinerja keuangan yang baik tetapi kepastian buat perusahaan.
"Belum pasti, kalau IPO itu kan perlu persiapan biaya perkembangan, support perbankan dan kita sudah ada semua. Cuma IPO itu keras dan enggak pasti," ujar Direktur Utama Lion Grup, Rusdi Kirana di Jakarta, Senin (17/2).
Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB ini mengaku, saat ini Lion Grup tengah fokus untuk memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM). "Belum kita fokuskan, kita fokus ke SDM. Pilot tiap tahun bisa 200an," katanya.
Tidak hanya itu, Lion Grup juga memilih memperkuat armadanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini jumlah pesawat yang dimiliki oleh Lion Grup mencapai 140 unit. Ditargetkan, jumlah pesawat bisa mencapai 700 unit pada 2027. Nilai investasi sebesar USD 50 miliar sudah disiapkan.
Dari 700 unit itu, ada 234 pesawat jenis A320 senilai USD 22 miliar. Sedangkan, untuk mengembangkan kualitas dari pilot dan awak kabin, Rusdi gandeng Airbus dengan menggelontorkan uang sebesar USD 250 juta.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaMasuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca Selengkapnya2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut momen bocah borong semua jajanan leker agar penjual bisa pulang cepat dan minta pelukan.
Baca SelengkapnyaTak semua anak yang lahir di dunia ini beruntung bisa hidup dalam kecukupan ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaMimin memberanikan diri menambah pengajuan modal lewat KUR BRI menjadi Rp500 juta dengan plafon 4 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang lansia S (61) terancam dibui karena mencabuli 3 bocah di bawah umur.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaKhusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Baca Selengkapnya