Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Kadin: AS tertarik perdagangan bebas dengan Indonesia

Bos Kadin: AS tertarik perdagangan bebas dengan Indonesia rosan roeslani. ©2015 kadin-indonesia.or.id

Merdeka.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani menyambut baik niat pemerintah Amerika Serikat (AS) yang ingin menjalin perdagangan bebas atau free trade area dengan Indonesia. Niatan ini disampaikan saat kunjungan Wakil Presiden AS, Michael Richard Pence ke Tanah Air.

"Perdagangan bebas multilateral AS tidak tertarik, tapi bilateral dengan Indonesia mereka tertarik karena win-win solution," ucap Rosan saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (21/4).

Saat ini, menurutnya, Indonesia tengah menuju perdagangan bebas dengan AS. Terkait surplus perdagangan Indonesia dengan AS selama ini, menurut Rosan, tidak ada masalah.

"Kita surplus perdagangan barang dengan AS, tapi kalau jasa kita masih defisit. Dan jasa ini masih terus berkembang," katanya.

Amerika di mata pengusaha bukan investor baru. Negara Paman Sam telah menanamkan modal di Indonesia mencapai USD 1,3 miliar. Mayoritas investasi AS ditempatkan di sektor minyak dan gas (migas).

"Mayoritas atau 90 persen di mining dan oil and gas, tapi kita sampaikan juga kita perlu juga investasi AS di digital ekonomi dan perfilm-an. Mereka juga mendorong itu."

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Presiden Pastikan Beras SPHP Bulog Sudah Membanjiri Pasar Induk Cipinang

Presiden Pastikan Beras SPHP Bulog Sudah Membanjiri Pasar Induk Cipinang

Presiden menyampaikan bahwa Bulog telah menggelontorkan Beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang dengan volume yang besar.

Baca Selengkapnya
PAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen

PAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen

PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.

Baca Selengkapnya
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya